Notification

×

Iklan

Iklan

Perpusnas Selenggarakan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Samarinda

Jumat, 20 Juni 2025 | 14:03 WIB Last Updated 2025-06-20T07:03:45Z
Para Narasumber

Samarinda,Internationalmedia.id.- Dalam rangka terus meningkatkan dan memperluas Eksitensi Penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi, Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca (PKM) di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (19/6).

“Pondasi literasi dibentuk oleh orang tua,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian
 
Pendidikan literasi idealnya dimulai dari rumah. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak mengenal bahasa, membaca, dan berpikir kritis. Rumah yang menyediakan buku, mendukung kegiatan membaca, dan memberi contoh positif akan membentuk kebiasaan literasi sejak dini.

Mengapa literasi penting? Karena literasi adalah pondasi semua proses belajar, kemampuan literasi berbanding lurus dengan keterampilan berpikir kritis, dan literasi.

Sementara itu, Pustakawan Utama Perpusnas M. Syarif Bando, mengukapkan bahwa “Tidak ada orang yang akan menjadi pemimpin kalau dia tidak suka membaca. karena pemimpin itu harus terus menginspirasi,” ungkap Syarif Bando.

Di era banjir informasi ini, perpustakaan dituntut harus memiliki kiat jitu bagaimana literasi tetap mendapatkan perhatian meski ditengah modernitas. Ya, salah satu caranya dengan menyediakan akses bahan bacaan yang baik. 

Sebuah riset mandiri dilakukan pegiat literasi dari Kota Samarinda Novan Leany. Dalam risetnya, Leany mengatakan bahwa jumlah penggerak literasi di Indonesia sangat banyak sekali. Di Kalimantan Timur sendiri tercatat tidak kurang 380 pegiat literasi. Tinggal bagaimana memberikan praktik baik budaya membaca yang lewat penyediaan akses terhadap bahan bacaan. 

“Samarinda Book Party menjadi salah satu contoh baik mengajak masyarakat senang dengan aktivitas keliterasian tapi tetap gaul,” ucapnya.  

Eksistensi perpustakaan sebagai pusat transformasi sosial lewat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sudah dirasakan manfaatnya. Bahkan, kini manfaat yang dirasakan masyarakat semakin diperluas dengan adanya bantuan bahan bacaan bermutu yang diperuntukkan bagi perpustakaan desa/kelurahan, taman bacaan masyarakaat (TBM), hingga rumah ibadah.

Perpusnas menargetkan 10.000 perpustakaan desa/kelurahan menerima bantuan sebanyak 1.000 eksemplar bahan bacaan. Tidak hanya buku, perpustakaan maupun taman baca masyarakat yang mendapatkan juga akan diberi pelatihan penunjang bagi pustakawan atau tenaga teknis perpustakaan. 

Selain bantuan bahan bacaan bermutu, Perpusnas juga menelurkan inovasi program KKN Tematik Literasi bekerja sama dengan Kemendiktisains. KKN Tematik Literasi melibatkan 15.000 mahasiswa yang nantinya melakukan sejumlah aktivitas keliterasian di masyarakat. 

Di sela-sela kegiatan Perpusnas bersama Ketua Komisi X DPR RI menyerahkan simbolis bantuan bantuan bahan bacaan bermutu kepada Perpustakaan Tenun Cerdas, ⁠Perpustakaan Loa Buah, ⁠Perpustakaan Pelangi Buku, ⁠TBM Ridho Ilahi, ⁠TBM Kampung Tangguh, ⁠Rumah Literasi Pelita. (RBS)

×
Berita Terbaru Update