Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja meninjau vaksinasi massal bagi pelaku pariwisata di Grand Ballroom Lantai 2 Hotel Crowne Plaza, Kota Bandung, Kamis (29/7/2021
Bandung.Internationalmedia.id.-Jawa Barat telah mencapai
tingkat pemakaian vaksin 80 persen dari sejumlah vaksin yang dikirim pemerintah pusat dalam beberapa gelombang.
Sehingga Jabar tidak terlalu banyak menyisakan stok vaksin di gudang
penyimpanan.
Menurut Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, pengiriman (dropping)
terakhir dari pemerintah pusat ke Jabar
adalah sembilan juta dosis dan telah didistribusikan dan disuntikkan 80
persen.
"Vaksin ini kan didistribusikan dari pemerintah pusat,
jadi kalau kita melihat dropping terakhir sembilan juta dosis dengan capaiannya
(tingkat pemakaian) 80 persenan," ujarnya saat meninjau vaksinasi massal
bagi pelaku pariwisata di Grand Ballroom Lantai 2 Hotel Crowne Plaza, Kota Bandung, Kamis (29/7/2021).
Tingkat pemakaian tinggi ini berkat berbagai upaya dari
semua stakeholders untuk mempercepat vaksinasi agar cakupan vaksinasi Jabar
mencapai angka yang diharapkan yakni 70 persen dari total populasi. Jumlah
penduduk Jabar hampir 50 juta jiwa sehingga target cakupan vaksinasi 37 juta
orang.
"Kami mengejar bahwa Jawa Barat ini inginnya selesai di
akhir tahun ini, itupun tergantung ketersediaan vaksin. Kami sudah breakdown
seluruh kabupaten/kota ini (target) harus berapa per harinya untuk diberikan
vaksinasi," kata Setiawan.
Pemda Prov Jabar bersama pemkab/pemkot telah mengerahkan
pusat -pusat kesehatan layanan primer seperti puskesmas dan rumah sakit agar
difungsikan dalam vaksinasi.
Setiawan mengapresiasi upaya semua stakeholders dalam
menggelar vaksinasi massal di berbagaia daerah. Seperti yang konsisten berjalan
TNI/Polri lewat Serbuan Vaksin yang bisa 160.000 per hari, termasuk yang
dilakukan Hotel Crowne Plaza, Kota Bandung, kepada para pelaku usaha
pariwisata.
"Seperti ini dari pariwisata untuk mempercepat herd
immunity, karena target Jabar 37 juta orang yang harus diberikan vaksinasi,
sangat banyak," katanya.
Menurutnya, upaya kolaboratif menjadi sangat penting karena
bila mengandalkan pemerintah saja maka target kekebalan kelompok akan sulit
tercapai. Dengan vaksinasi imunitas kelompok makin baik yang otomatis ekonomi
pun bergerak secara bertahap. Pariwisata sejak dulu jadi andalan Jawa Barat
mendatangkan pendapatan asli daerah.
Tidak kalah penting, kata dia, masyarakat harus makin
disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan
pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Di satu sisi, pemerintah pun terus berupaya menguatkan
testing (pengetesan) dan tracing (pelacakan) sebanyak dan sesegera mungkin.
Supaya ketika ketahuan ada yang positif segera isolasi mandiri baik di rumah,
pusat isolasi desa/kelurahan, atau dirawat di rumah sakit.
"Sejalan itu adalah vaksinasi karena masyarakat harus
diberi imun yang tinggi, walaupun positif tapi tidak jauh lebih fatal dari pada
yang belum divaksinasi," tutupnya.(Ter)