Notification

×

Iklan

Iklan

Wow...Sudah 1,6 Juta Yang Adopsi QRIS

Senin, 16 Maret 2020 | 14:13 WIB Last Updated 2020-03-16T07:16:37Z
JAKARTA.Intrnationalmedia.id.-Mulai 1 Januari 2020 lalu, Bank Indonesia sudah mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai untuk menggunakan QR Code.

Hal ini juga disosialisasikan lagi pada Pekan QRIS yang digelar selama beberapa hari, hingga 15 Maret 2020 lalu.

QRIS (dibaca Keris) merupakan akronim dari Quick Response (QR) Code Indonesian Standard. Artinya, QR Code ini merupakan standar yang harus digunakan saat bertransaksi menggunakan nontunai, baik oleh merchant maupun pengguna.

Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo mengatakan jika QRIS menjadi standar pembayaran di Indonesia karena berdasarkan banyak pertimbangan. Terutama adalah karena kemudahan bagi pengguna maupun merchant.

Dari segi konsumen, tidak harus membawa uang banyak, bisa menggunakan smartphone-nya sebagai dompet elektronik untuk melakukan transaksi dari penyelenggara jasa sistem pembayaran.

Dengan menggunakan satu QRIS terkoneksi dengan satu sama lain.

Manfaat bagi merchant adalah kemudahan pembayaran tagihan, retribusi, dan pembelian barang secara nontunai. Selain patuh dan mengikuti program pemerintah, merchant juga tidak perlu menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) dalam jumlah banyak.

Pemandangan mesin EDC yang berderet di meja kasir, tidak akan terlihat lagi di masa depan jika QRIS sudah diterapkan.

Menurut data BI, saat ini sudah ada 1,6 juta toko yang mengadopsi QRIS. Bahkan platform fintech pun sudah mengadopsinya, mulai dari OVO, LinkAja, sampai Dana.

Maka pada Pekan QRIS yang berlangsung lima hari ini diramaikan oleh merchant dan pengunjung.

Pekan QRIS mengajak perbankan dan industri dan pemegang lisensi uang elektronik.

Pameran ini mengedukasi pengguna dan merchant, khususnya menargetkan mereka yang bersentuhan langsung dengan transaksi ritel.

Di sini kami adakan sosialisasi above the line dan below the line, bukan hanya untuk masyarakat umum dan milenial, tapi juga segmen khusus, khusususnya tempat ibadah, sekolah universitas dan pasar tradisional. Kami ingin memberikan penjelasan dengan simple, mereka melihat lalu mempraktekkan,kata Pungky.

Dalam perhelatan ini, aplikasi pembayaran buatan Metranet, QRen, juga ikut serta. Aplikasi QRen dari Metranet yang merupakan entitas anak usaha Telkom ini ikut terlibat aktif untuk mendukung Pekan QRIS di 18 kota.

Mulai dari Bengkulu, Pangkal Pinang, Medan, Banda Aceh, Semarang, Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Tegal, Bandung, Makassar, Manado, Palu, Mamuju, Jayapura, Mataram, Banjarmasin, dan Samarinda.

Direktur Digital Business Telkom, Faizal Rochmad Djoemadimenyatakan,telkom telah berkoordinasi dengan tim dan menunjuk PIC di setiap kota tersebut.

Kegiatan yang dilakukan adalah memasang banner di tiap kota pada kantor Telkom, melakukan akuisisi merchant dan melakukan event bersama tim Bank Indonesia di wilayah itu.

QRen merupakan layanan yang menghubungkan merchant (penjual) dengan issuer (penerbit alat bayar) untuk memberikan kemudahan bagi pembeli dalam melakukan pembayaran secara mobile dengan menggunakan teknologi QR (Quick Response) code.(Rel/Lys).
×
Berita Terbaru Update