Notification

×

Iklan

Iklan

Ekraf Jadi Mesin Pertumbuhan Baru, Pacu Ekspor dan Serap Tenaga Kerja

Selasa, 23 Desember 2025 | 05:31 WIB Last Updated 2025-12-22T22:33:26Z
Menekraf Teuku Riefky Harsya, Wamen Ekraf, Irene Umar dan Skretaris Kemenekraf Dessy Ruhati, saat mengunjungi both ekaraf, di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta, Senin (22/12/2025)

Jakarta.Internationalmedia.id - Ekonomi Kreatif Indonesia telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2025, dengan capaian ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja yang melampaui target. 

Hal ini diungkap Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi (Ekraf) Teuku Riefky Harsya, dalam acara Ekraf Annual Report (EAR) 2025, yang berlangsung Senin 22 Desember 2025 di Ballroom Thamrin Nine Jakarta Pusat.

Dikatakan, ada tiga modal dasar yang bisa menjadi pegangan para pelaku ekraf untuk menjadikan industri ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Yang pertama, kekayaan budaya Nusantara yang menjadi sumber identitas, inspirasi dan keunggulan kompetitif,” kata Riefky. 

Lebih lanjut Riefky menjelaskan bahwa ekraf yang menarik minat dunia biasanya yang memiliki akar budaya yang kuat, seperti yang sudah menjadi legenda yaitu Bollywood dari India, Hollywood dari Amerika hingga K-Pop dari Korea Selatan yang bisa membawa serta kebudayaan mereka melalui hiburan.

Namun lambat laun pasar dunia bisa jenuh dengan budaya dari negara-negara tersebut dan mencari negara lain yang juga memiliki akar budaya yang kuat. Dan di sinilah pelaku ekraf daerah bisa mengambil peran untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa dilirik pasar internasional.

“Jadi di sini kehadiran kita semua termasuk media, teman-teman asosiasi, pemerintah bagaimana ketika pasar dunia mencari animator taste-nya Indonesia, fashion taste Indonesia, makanan taste Indonesia dan seterusnya, termasuk desain taste Indonesia atau yang memang autentik di Indonesia ini bisa siap dan tidak hanya menjadi tukang jahit sebagai support tapi menjadi mitra bisnis mereka,” kata Riefky.

Yang kedua, perlunya populasi generasi muda yang inovatif, adaptif dan digital native. Riefky mengatakan program Kemenekraf terkait tenaga kerja dan peningkatan kapasitas dilakukan melalui pelatihan digital salah satunya Genmatic dan Emak-Emak Matic untuk mengasah kemampuan pemasaran generasi muda dan perempuan.

Selain itu pelatihan untuk penguatan kapasitas konten kreator juga difasilitasi kementerian yang akan berdampak pada pariwisata dan ekonomi daerah karena kreator tidak hanya di kota besar namun juga banyak tersebar di level sampai perdesaan.

“Dan ini akan ber-impact, akan memberikan dampak juga terhadap pariwisata dan juga ekonomi di daerah-daerah, terutama di daerah-daerah perdesaan dan kecamatan,” katanya.

Wamen Ekraf Irene Umar, dalam sesi QA juga menambahkan, bahwa para pejuang ekraf di Indonesia saat ini telah di akui seluruh dunia, untuk itu, kehadiran Kementerian Ekraf bukan hanya sebagai regulator, tetapi sebagai fasilitator.

Banyak hal bisa digali dari budaya kita yang beragam, karenanya pasar di negara lain sangat menjanjikan. ”Mari kolaborasi, untuk memperkuat Ekraf kita,” pungkasnya.

Kementerian Ekraf sepanjang 2025 telah melakukan berbagai program dalam menguatkan fungsi dan peran sebagai akselerator hingga pembuat kebijakan. 

Program tersebut mulai dari dialog kreatif Tekoteh (Temu Komunitas Talenta Ekraf), Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) 2026-2045, Desa Kreatif, Emak-Emak Matic / GenMatic, sampai Wonder Voice of Indonesia. Program-program ini dirancang untuk memperkuat hulu-hilir nilai tambah, membuka akses pasar internasional, serta meningkatkan kapasitas pelaku dan talenta lokal.

“Di tingkat global, kami terus memperkuat kerja sama internasional, salah satunya melalui MoU dengan Pemerintah Perancis, dalam kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia,” ujar Menteri Ekraf. (RBS)

×
Berita Terbaru Update