Notification

×

Iklan

Iklan

Jasaraharja Putera Berkolaborasi Untuk Penguatan Penerapan Pariwisata Berkualitas di Indonesia

Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:59 WIB Last Updated 2025-10-07T23:59:00Z
Kemenko Perekonomian dan Kemenpar bersama Jasaraharja Putera bekerja sama untuk memperkuat pariwisata berkualitas.

Belitung.Internationalmedia.id.- PT Jasaraharja Putera bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kemenpar menyelenggarakan seminar dan forum diskusi bertajuk “Peran Asuransi Pariwisata dalam Memperkuat Penerapan Pariwisata Berkualitas di Indonesia” di Hotel Sheraton Belitung Resort, Selasa (7/10).

Kegiatan itu bertujuan untuk memperoleh masukan dan pandangan terkait perkembangan kondisi terkini sektor pariwisata, khususnya mengenai penerapan asuransi pariwisata sebagai salah satu instrumen mitigasi risiko dalam mendukung terwujudnya pariwisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Kegiatan seminar itu dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan Kementerian dan Lembaga, Otoritas Jasa Keuangan, serta asosiasi pelaku pariwisata nasional.

Kegiatan dibuka oleh sambutan Sekretaris Kabupaten Belitung dan dilanjutkan dengan sambutan Deputi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata - Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin.

Direktur Utama PT Jasaraharja Putera, Abdul Haris menyampaikan asuransi pariwisata memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan bagi wisatawan sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap destinasi pariwisata Indonesia.

Dia menekankan bahwa kolaborasi erat antara penyedia asuransi dan pelaku industri pariwisata akan menghadirkan ekosistem wisata yang lebih tangguh, berdaya saing, serta berorientasi pada keberlanjutan.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa menegaskan bahwa penerapan asuransi pariwisata merupakan bagian penting dalam mewujudkan pariwisata berkualitas sebagaimana diarahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

“Asuransi pariwisata bisa menjadi standar baru dalam menciptakan rasa aman, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing destinasi Indonesia di tingkat global. Oleh karena itu, keterlibatan sektor asuransi, pelaku usaha, serta pemerintah daerah menjadi kunci agar instrumen ini dapat berjalan efektif dan inklusif,” ujarnya.

Para narasumber menekankan pentingnya penyusunan kebijakan yang mendukung perluasan cakupan asuransi pariwisata, peningkatan pemahaman masyarakat, serta penguatan koordinasi lintas sektor dalam rangka mendukung pencapaian target pembangunan pariwisata nasional yang berkelanjutan.

Penyelenggaraan forum ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 14–16 juta pada tahun 2025, serta pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,08 miliar perjalanan.

Dengan adanya asuransi pariwisata yang inklusif, diharapkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi Indonesia semakin meningkat dan mampu meningkatkan rasa aman dan kenyamanan wisatawan sehingga mampu memperkuat daya tarik pariwisata nasional.

Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh kesepahaman bersama mengenai peran strategis asuransi pariwisata serta tersusunnya rekomendasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan di sektor pariwisata dan jasa keuangan, guna memperkuat penerapan pariwisata berkualitas di Indonesia. tom

×
Berita Terbaru Update