Menlu RI, Retno LP Marsudi
Jakarta.Internationalmedia.id.- Menlu RI serukan
kembali solidaritas global untuk memastikan akses Vaksin COVID-19 yang
berkeadilan dan merata dalam Pertemuan Khusus para Menteri Dewan Ekonomi dan
Sosial (ECOSOC) PBB bertema “Vaccine for All” yang dilaksanakan secara virtual
tanggal 16 April 2021 malam.
“Solidaritas global harus diperkuat untuk mendukung
kesetaraan akses terhadap vaksin, melalui peningkatan produksi; intensifikasi
kerja sama transfer teknologi, termasuk melalui perjanjian lisensi yang terbuka
dan transparan; penghapusan restriksi ekspor; dan mengakhiri segala bentuk
politisasi vaksin,” tegas Menlu Retno dalam pernyataannya.
“Virus ini adalah ujian bagi solidaritas kita.
Banyak resolusi dan deklarasi telah dikeluarkan. Inilah saatnya bagi kita untuk
mewujudkan kata-kata kita ke dalam aksi nyata,” imbuhnya.
Pertemuan dipimpin Presiden Ecosoc dan dihadiri 48
negara yang mendukung akses vaksin berkeadilan dan merata. Turut menyampaikan
pidato pembukaan pada event ini adalah Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), Presiden Majelis Umum PBB, serta Direktur Jenderal Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO).
COVAX telah menjangkau pasokan vaksin bagi lebih
dari 100 negara pada 6 benua di dunia. Namun demikian, masih terdapat tantangan
akses dan distribusi, di mana hanya 0.2% dari vaksin tersebut yang
didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah.
“Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan global ini
menggagalkan perjuangan kita melawan pandemi, terutama di tengah ancaman
gelombang ketiga Covid-19,” tegas Menlu.
Pertemuan menggarisbawahi bahaya ketimpangan
distribusi vaksin yang akan berdampak epidemiologis dan ekonomi yang sangat
merugikan semua negara. Kasus Covid-19 meningkat 2 kali lipat dalam 2 bulan
terakhir, dengan tingkat infeksi tertinggi yang pernah terjadi selama pandemi.
Pertemuan menghasilkan Sebuah komitmen untuk
mendukung kerangka vaksin multilateral yang diusung Covax Facility, dan seruan
kepada semua pihak untuk membantu meningkatkan kapasitas Covax Facility,
terutama dari sisi pendanaan, dan kepada negara yang memiliki ekses suplai
vaksin untuk dapat mendonasikannya kepada negara yang membutuhkan.
Badan Ekonomi dan Sosial PBB (Economic and Social
Council-ECOSOC) adalah salah satu dari 6 (enam) badan utama PBB yang
bertanggungjawab untuk mengkordinasikan isu ekonomi dan sosial dalam PBB.
ECOSOC membawahi 15 (lima belas) badan subsider PBB, 8 (delapan) komisi
fungsional, dan lima komisi regional dalam bidang ekonomi dan sosial.(marpa)