Notification

×

Iklan

Iklan

Indonesia Serukan Penguatan Kerja Sama dan Kemitraan Dalam Tata Kelola Kelautan Dan Perubahan Iklim

Sabtu, 14 November 2020 | 18:18 WIB Last Updated 2020-11-14T11:18:47Z


Bogor.Internationalmedia.id.-
Kementerian Luar Negeri selenggarakan Loka Karya Webinar Internasional (13/11). Lokakarya ini merupakan rangkaian dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum tahun 2020.

 

Mengusung topik Keterkaitan antara laut dan iklim, lokakarya membahas berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan kelautan dan perubahan iklim khususnya di masa dan paska pandemi COVID-19.

 

Dirjen Multilateral Kemlu, Febrian Alphyanto Ruddyard saat membuka Lokakarya mengingatkan bahwa setiap tahun kerugian akibat perubahan iklim terhadap kehidupan perkotaan dan pesisir mencapai lebih dari USD 1 triliun. “Upaya mengatasi dampak perubahan iklim harus terintegrasi dengan langkah pembangunan lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan kesenjangan infrastruktur di daerah-daerah,” ujar Febrian.

 

Sementara, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardiman yang dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa berdasarkan Paris Agreement, ekosistem laut harus menjadi pertimbangan dalam mengatasi perubahan iklim.

 

Dalam pertemuan, Indonesia juga menggarisbawahi perlunya implementasi Paris Agreement dan mendorong dukungan semua pihak untuk mengintegrasikan isu laut dan iklim dalam agenda pertemuan ke-26 Traktat PBB mengenai Perubahan Iklim (COP-26 UNFCCC), di Inggris tahun depan.

 

Indonesia yang 60% teritorialnya terdiri atas lautan, telah melakukan langkah-langkah seperti peningkatan tata kelola sumber daya laut dan perbaikan infrastruktur maritim. Indonesia juga sudah melakukan sejumlah langkah terkait agenda kelautan, seperti restorasi terumbu karang dan hutan mangrove, peningkatan tata kelola sumber daya laut dan perbaikan infrastruktur maritim.

 

Lokakarya telah memperkuat komitmen pelestarian dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan, melalui pendekatan kolaboratif yang terintegrasi untuk mendorong pengarusutamaan pengelolaan laut dalam penanganan perubahan iklim pada tataran bilateral, regional, global.

 

Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) merupakan inisiatif Indonesia untuk membangun kerja sama antar negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia dalam menjawab berbagai tantangan terkait isu kelautan.

 

Hadir sebagai pembicara, Dubes Fiji dan Wakil Dubes Inggris, wakil dari Kemlu, Kemenko Maritim dan Investasi, LIPI, LSM Rare, serta diikuti 237 partisipan secara virtual.(marpa)

 

 


×
Berita Terbaru Update