Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Jabar Minta Saran WHO Terkait Penyuntikan Vaksin COVID-19

Rabu, 21 Oktober 2020 | 08:15 WIB Last Updated 2020-10-21T01:15:54Z

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengikuti expert briefings bersama Diah Satyani Saminarsih (Senior Advisor WHO) dan Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K) (Guru Besar UI) melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/10/20). (Foto: Yogi P/Humas Jabar)

Bandung.Internationalmedia.id.- Sebanyak 9,1 juta warga di Republik Indonesia rencananya akan divaksinasi pada November hingga Desember 2020 dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin luar negeri.

 

Terkait hal itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, pihaknya mengajukan alokasi bagi 3 juta warga Jabar khususnya untuk daerah epidemiologi tinggi yakni Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi).

 

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun pekan ini akan menggelar simulasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok untuk mengecek kesiapan sekaligus sebagai respons cepat terhadap pembelian vaksin oleh pemerintah pusat.

 

Selain itu, dalam setiap kebijakan penanggulangan pandemi COVID-19, Gubernur juga meminta masukan dari para ahli, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk rencana vaksinasi COVID-19 di Indonesia khususnya Jabar.

 

“Kalau boleh, saya ingin mendapatkan ilmu dengan akurat dan cepat dari WHO tentang penyuntikan vaksin di wilayah Bodebek,” kataGubernur saat mengikuti expert briefings bersama Diah Satyani Saminarsih (Senior Advisor WHO) dan Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K) (Guru Besar UI) melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/10/20).

 

Dengan masukan dari WHO, lanjut Gubernur, sebagai pejabat publik ia bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait tata cara penyuntikan vaksin yang tepat.

 

“Jadi ketika saya memberikan informasi kepada masyarakat, saya bisa menjelaskan secara rasional,” ucap Gubernur.

 

Dalam agenda tersebut, Gubernur juga membahas peran penting puskesmas dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di Jabar.

 

Ia mengatakan, reformasi puskesmas perlu dilakukan agar kesehatan masyarakat dapat dilayani lebih baik.

 

Selain itu, dalam penanggulangan COVID-19 di Jabar, Gubernur meminta, pihaknya fokus pada wilayah Bodebek dan Bandung Raya sebagai daerah penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Jabar.

 

"Energi dan anggaran Jabar dalam jangka pendek (untuk penanggulangan COVID-19) akan fokus di Bodebek," tambah Gubernur.

 

Kepada para ahli dalam konferensi video tersebut, Ridwan Kamil juga memaparkan prinsip Jabar dalam menanggulangi pandemi global COVID-19 di provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia ini.

 

"Sifat pengelolaan pandemi (COVID-19) di Jabar memiliki lima prinsip yang dijalankan," tambahnya.(Lys)

×
Berita Terbaru Update