Jakarta.Internationalmedia.Id.-Harga emas kembali
turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa 28/4/2020 pagi WIB).
Ini dikarenakan banyak negara untuk
memperlonggar penguncian (lockdown) yang disebabkan oleh virus corona. Juga
kenaikan imbal hasil surat utang AS membangkitkan minat investor terhadap
aset-aset berisiko.
Beberapa negara bagian AS dan negara-negara
Eropa bersiap untuk mencabut kuncian virus corona.Tetapi, langkah-langkah
stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah di banyak negara
masih memberikan dukungan terhadap emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman
Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 11,8 dolar AS atau 0,68
persen, menjadi ditutup pada 1.723,8 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun
9,8 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi 1.735,6 dolar AS per ounce pada akhir
pekan lalu.
Fokus pedagang pada Senin (27/4/2020) adalah
beberapa negara bagian AS dan negara-negara Eropa bersiap-siap untuk mengangkat
kuncian mereka, dengan beberapa investor beralih ke aset-aset berisiko,
terutama ke pasar saham untuk mencari keuntungan. Indeks Dow Jones Industrial
Average naik 271,25 poin atau 1,14 persen ke level 24.046,52 pada pukul 17.55
GMT.
Namun logam mulia didukung ketika indeks
dolar AS turun 0,29 poin atau 0,29 persen ke level 100,09 pada pukul 17.50 GMT.
Para analis pasar berpendapat bahwa investor tetap khawatir atas efek jangka
menengah dan jangka panjang dari stimulus yang menyebabkan inflasi dimasukkan
ke dalam ekonomi global oleh pemerintah-pemerintah dalam upaya untuk mencegah
depresi ekonomi akibat COVID-19.
Laporan ekonomi yang akan dirilis minggu ini
termasuk indeks kepercayaan konsumen pada Selasa waktu setempat, laporan produk
domestik bruto dan pengumuman FOMC pada Rabu (29/4/2020), klaim pengangguran
awal, pendapatan pribadi, dan pengeluaran konsumen pada Kamis (30/4/2020), dan
indeks manufaktur ISM pada Jumat (1/5/2020).