Notification

×

Iklan

Iklan

Korea Utara Pernah Dipimpin Mayat Hidup Selama Dua Hari

Kamis, 30 April 2020 | 10:31 WIB Last Updated 2020-04-30T07:36:46Z

Jakarta.Internationalmedia.Id.- Korea Utara kembali mendapat sorotan dari mata internasional. Bukan soal wabah Covid-19, tapi tentang kondisi terkini pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.

Dunia dibuat kebingungan dengan kabar Kim Jong-un. Bagaimana tidak, dia dikabarkan sakit keras bahkan ada juga yang menyebut dia telah meninggal dunia. Namun, tak ada kabar yang benar-benar pasti tentang kondisi Kim Jong-un sesungguhnya.

Sekelas intelijen pun tak mampu mengetahui bagaimanan kondisi Kim saat ini. Hanya saja kabar kematian seorang pemimpin Korea Utara sejak dahulu selalu menjadi kontroversi. Seperti halnya dikutip VIVA Militer dari Newrepublic.

Tak lain yaitu soal kabar kematian kakeknya Kim Jong-un, Kim Il-Sung. Pendiri Korea Utara itu sempat membuat gempar dunia pada 17 November 1986 karena disebut telah wafat. Tapi nyatanya dia masih hidup dan memimpin hingga delapan tahun kemudian. Kisah yang sama dialami ayahnya Kim Jong-un, yakni Kim Jong-Il. Namun ceritanya memang sedikit berbeda.

Ketika itu, tak ada yang tahu kalau Kim Jong-Il sudah tiada. Bahkan hingga dua hari berita kematian Kim Jong-Il tak pernah bisa bocor ke dunia. Kim Jong-Il baru ketahuan sudah meninggal setelah Badan Intelijen Amerika Serikat berhasil mendapatkan informasi yang pasti.

Informasi itu menyebut Kim Jong-Il meninggal pada 17 Desember 2011 itupun didapatkan pada 19 Desember 2011. Dugaan terkuatnya, kabar itu bisa bocor ke Badan Intelijen AS karena Kim Jong-Il kala itu masih memakai jasa dokter dari luar negaranya. Ketika itu dia ditangani dokter asal Prancis, Francois-Xavier Roux.

Jadi selama dua hari itu disebutkan Korea Utara dipimpin oleh mayat hidup, alias orang yang telah tiada namun dibuat seolah masih hidup. Karena kabar kematiannya dirahasiakan sangat rapat. Malahan yang paling mengerikan lagi, seorang ahli Jepang yang mengamati kondisi Korea Utara menyebut bahwa sebenarnya Kim Jong-Il sudah tewas bukan 48 jam setelah kabar bocor ke Badan Intelijen Amerika.

Tapi menurutnya, Kim Jong-Il sudah meninggal sejak tahun 2003 karena penyakit diabetes, hanya saja selama itu dinas rahasia Korea Utara memakai tubuh orang lain untuk menggantikan Kim Jong-Il yang asli. Jadi dengan kisah-kisah keturunan para pemimpin Korea Utara itu, bukan hal yang mudah pula untuk mengetahui kondisi Kim Jong-un yang sebenarnya. Apalagi kini mereka tak lagi memakai jasa dokter asing dan selama wabah Virus Corona atau Covid-19, tak ada orang luar yang bisa masuk ke negara itu.

Korea Utara memang terpaksa merahasiakan kondisi para pemimpinnya. Pasalnya, mereka sangat ketakutan akan serangan dari musuh bebuyutan mereka, Amerika Serikat.(*)




×
Berita Terbaru Update