Jakarta.Internationalmedia.Id.- Korea Utara
kembali mendapat sorotan dari mata internasional. Bukan soal wabah Covid-19,
tapi tentang kondisi terkini pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un.
Dunia dibuat kebingungan dengan kabar Kim
Jong-un. Bagaimana tidak, dia dikabarkan sakit keras bahkan ada juga yang
menyebut dia telah meninggal dunia. Namun, tak ada kabar yang benar-benar pasti
tentang kondisi Kim Jong-un sesungguhnya.
Sekelas intelijen pun tak mampu mengetahui
bagaimanan kondisi Kim saat ini. Hanya saja kabar kematian seorang pemimpin
Korea Utara sejak dahulu selalu menjadi kontroversi. Seperti halnya dikutip
VIVA Militer dari Newrepublic.
Tak lain yaitu soal kabar kematian kakeknya
Kim Jong-un, Kim Il-Sung. Pendiri Korea Utara itu sempat membuat gempar dunia
pada 17 November 1986 karena disebut telah wafat. Tapi nyatanya dia masih hidup
dan memimpin hingga delapan tahun kemudian. Kisah yang sama dialami ayahnya Kim
Jong-un, yakni Kim Jong-Il. Namun ceritanya memang sedikit berbeda.
Ketika itu, tak ada yang tahu kalau Kim
Jong-Il sudah tiada. Bahkan hingga dua hari berita kematian Kim Jong-Il tak
pernah bisa bocor ke dunia. Kim Jong-Il baru ketahuan sudah meninggal setelah
Badan Intelijen Amerika Serikat berhasil mendapatkan informasi yang pasti.
Informasi itu menyebut Kim Jong-Il meninggal
pada 17 Desember 2011 itupun didapatkan pada 19 Desember 2011. Dugaan
terkuatnya, kabar itu bisa bocor ke Badan Intelijen AS karena Kim Jong-Il kala
itu masih memakai jasa dokter dari luar negaranya. Ketika itu dia ditangani
dokter asal Prancis, Francois-Xavier Roux.
Jadi selama dua hari itu disebutkan Korea
Utara dipimpin oleh mayat hidup, alias orang yang telah tiada namun dibuat
seolah masih hidup. Karena kabar kematiannya dirahasiakan sangat rapat. Malahan
yang paling mengerikan lagi, seorang ahli Jepang yang mengamati kondisi Korea
Utara menyebut bahwa sebenarnya Kim Jong-Il sudah tewas bukan 48 jam setelah
kabar bocor ke Badan Intelijen Amerika.
Tapi menurutnya, Kim Jong-Il sudah meninggal
sejak tahun 2003 karena penyakit diabetes, hanya saja selama itu dinas rahasia
Korea Utara memakai tubuh orang lain untuk menggantikan Kim Jong-Il yang asli.
Jadi dengan kisah-kisah keturunan para pemimpin Korea Utara itu, bukan hal yang
mudah pula untuk mengetahui kondisi Kim Jong-un yang sebenarnya. Apalagi kini
mereka tak lagi memakai jasa dokter asing dan selama wabah Virus Corona atau
Covid-19, tak ada orang luar yang bisa masuk ke negara itu.
Korea Utara memang terpaksa merahasiakan
kondisi para pemimpinnya. Pasalnya, mereka sangat ketakutan akan serangan dari
musuh bebuyutan mereka, Amerika Serikat.(*)