BANDUNG.Internationalmedia.id.-.Anggota DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady meminta kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat agar jangan asal potong gaji Aparat Sipil Negara (ASN).dalam kaitan merebaknya Virus Covid 19.
.Ia menyampaikan hal itu, Senin (30/3/2020) seiring merebaknya isu akan diberlakukannya pemotongan gaji ASN di
lingkungan Pemprov Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana
memberlakukan kebijakan tersebut di tengah merebaknya wabah yang disebabkan
Covid-19.
Dana yang terkumpul dari hasil
pemotongan tersebut rencananya masih dikaitkan dengan langkah-langkah
penanggulangan merebaknya Covid-19 di Jawa Barat. Sayangnya, pemotongan itu
tidak dilakukan secara sukarela, tetapi diberlakukan kepada setiap ASN, tanpa
pandang bulu.
Masalahnya, banyak ASN yang SK-nya masih
"disekolahkan/nyantri" di bank. Walhasil, ada ASN yang kalau melihat
slip gajinya, angkanya sudah sangat minimal --kalau tidak boleh dikatakan
mendekati nihil. Memang, mereka masih mendapat penghasilan lain berupa Tunjangan
Kinerja Dinamis (TKD).
Langkah pemotongan gaji ASN itu lantas
menuai kritik dari banyak pihak, kecuali ASN yang memang sulit melawan.
Padahal, tidak semua ASN menerima diberlakukannya kebijakan tersebut. Namun,
mereka tak berani mengutarakan hal itu.
"Kami di DPRD tidak tahu berapa
persisnya dana yang dibutuhkan untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar. Kan sudah
dialokasikan Rp 5 triliun. Bahkan, untuk tahap lanjutannya disiapkan Rp 13
triliun.
Sayangnya, kami di DPRD belum tahu
secara rinci peruntukannya. Bahkan, sumber dana yang digeser peruntukannya
untuk iti pun belum dibahas.
Saya kira, kalau masih kurang juga (dana
untuk menanggulangi Covid-19), jangan lantas asal potong gaji ASN," ujar
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Dikatakan, kebijakan potong-memotong gaji memang
bukan yang pertama kalinya dilakukan di Jabar. Beberapa tahun lalu juga pernah
dilakukan dalam konteks yang berbeda. Reaksi yang muncul pun tidak
berbeda.
"Idealnya, memang pemotongam gaji
ASN harus dikaji secara matang. Secara sederhana, kita lihat-lihat dululah.
Tanya dulu ASN yang bersangkutan. Tidak bisa juga lantas asal potong. Kita juga
tahu, dalam kondisi seperti ini mereka butuh bekal untuk menghadapi situasi
selama /work from home/ (WFH), tambah Dewan asal Dapil Cirebon-Indramayu itu.
"Jadi, menurut saya, jangan asal
potong," pungkasnya.
Lantas, apakah Gubernur Ridwan Kamil
tetap akan memberlakukan pemotongan gaji ASN? Kita tunggu kelanjutannya.(Ter)