![]() |
Komitmen PosIND sebagai Tulang Punggung Logistik Pangan Nasional |
Jakarta.Internationalmedia.id.- PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND mengambil peran sentral dalam mendukung peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM) Beras SPHP, program nasional yang bertujuan menjaga stabilitas harga dan memperluas akses pangan pokok bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai mitra logistik utama pemerintah, PosIND tidak hanya berperan sebagai distributor, tetapi juga mengerahkan seluruh infrastruktur logistik modern dan jaringan layanan digital untuk memastikan beras SPHP tersalurkan secara cepat, tepat, dan merata hingga pelosok negeri.
Peluncuran GPM ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, bersama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani.
Sebanyak 1,3 juta ton beras akan disalurkan secara nasional mulai Juli hingga Desember 2025, dan PosIND menjadi garda terdepan dalam mendistribusikannya. Dengan jaringan lebih dari 4.000 titik layanan yang tersebar dari kota besar hingga daerah terpencil, PosIND siap menjadi ujung tombak suksesnya program ini.
Pada tahap awal, sebanyak 200 titik penjualan akan dibuka di kantor pos, dan akan terus bertambah hingga 1.000 titik dalam satu minggu—memanfaatkan kekuatan jaringan PosIND yang luas dan terpercaya.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PosIND, Tonggo Marbun, menegaskan kesiapan PosIND dalam menjalankan mandat besar ini. “Kami telah mengintegrasikan seluruh sistem logistik dan penjualan secara digital, mulai dari pusat distribusi hingga ke loket layanan di desa. Dengan keunggulan teknologi dan SDM kami, PosIND siap menjadi tulang punggung distribusi pangan nasional,” ujarnya, Jumat(18/7).
Keterlibatan aktif PosIND dalam GPM ini merupakan kelanjutan dari rekam jejak sukses dalam penyaluran pangan murah saat Operasi Pasar Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Keberhasilan tersebut memperkuat kepercayaan pemerintah kepada PosIND sebagai mitra strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Penyaluran beras dilakukan dengan harga sesuai HET per zona dan pengendalian pembelian untuk menjamin pemerataan. Pemesanan oleh PosIND dibatasi 2 ton per transaksi sesuai juknis pemerintah, sebagai bentuk komitmen terhadap keteraturan distribusi.
Koordinasi lintas lembaga terus dilakukan antara PosIND dengan BULOG, Bapanas, Kementerian Pertanian, dan Kemenko Bidang Pangan, guna memastikan kelancaran pelaksanaan di lapangan. PosIND tidak hanya hadir sebagai pelaksana, tetapi sebagai penggerak utama ekosistem logistik pangan nasional.
Dengan semangat Melayani Negeri, Pos Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan logistik rakyat, menjamin keterjangkauan dan ketersediaan pangan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat—menuju Indonesia yang tangguh dan sejahtera.(*)