Notification

×

Iklan

Iklan

Direksi Tidak Gubris Tuntutan 21 Ribu Lebih Pensiunan Pos Indonesia

Rabu, 15 Maret 2023 | 12:02 WIB Last Updated 2023-03-15T05:02:24Z
Aksi "Doa Bersama" di Kemeneg BUMN di Jakarta

Bandung.Internationalmedia.id.-Direksi Pos Indonesia sama sekali tidak menggubris tuntutan 21.754 pensiunan yang menggelar aksi “Doa Bersama” secara serentak diseluruh Indonesia, Selasa(14/3/2023).

Tuntutan yang tidak digubris tersebut di antaranya bahwa Direksi tetap tidak memberikan uang ketupat pada Lebaran tahun ini, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pensiunan(PP) Pos Indonesia, Dr. Sugiyanto, S.H., M.H. kepada para anggota pensiunan, Ketua-ketua Cabang dan Ketua Wilayah seluruh Indonesia, kemaren seusai melakukan aksi di kantor Menteri BUMN di Jakarta.

Para Anggota P2Pos, Ketua Cabang dan Ketua Wilayah seluruh indonesia pertama-tama sy menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kontribusinya dalam pelaksanaan Aksi Doa Bersama pada hari ini.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Direksi tetap tidak memberikan uang ketupat di lebaran tahun ini, sebetulnya harapan kami mengadu kepada Menteri BUMN tetap tadi saya bersama Ketua Wilayah  4 dan 5 serta Ketua Cabang yg hadir tidak bisa ketemu langsung dengan Bapak Menteri karebarn sedang berada di Bali.

Kami tadi ditemui oleh Humas BUMN sehingga hanya dicatat permintaan kita yang akan disampaikan kepada Bapak Menteri BUMN.

Aksi "Doa Bersama" di Kantor Pusat Pos Indonesia Cilaki Bandung


Bahwa oleh karena itu saya selaku Ketua Umum menyampaikan permohonan maaf atas perjuangan kita yang belum berhasil. Kita sedang diuji kesabaran, semoga dengan sabar mari kita tetap berdoa semoga ada mukjijat dari Allah SWT sehingga doa kita dikabulkan dengan dibayarkannya uang ketupat. 

Untuk langkah selanjutnya akan kita bahas bersama Pengurus Pusat terlebih dahulu. Demikian yang dapat saya sampaikan  salam sehat selalu dan tetap semangat, kata Sugiyanto.

Sebagaimana diketahui bahwa aksi ini dilakukan merupakan keprihatinan di mana uang pensiunan para Pensiunan Pos yang diterima setiap bulan jauh di bawah UMR sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup. Mereka sangat prihatin atas perlakuan perusahaan selama ini.

Tuntutan pemberian uang ketupat pada lebaran/Idul Fitri 1444 H/2023 M karena sudah 3 (tiga) kali lebaran uang ketupat dihentikan oleh Direksi PT Pos Indonesia (Persero).

Aksi "Doa Bersama" di Medan

Padahal, uang ketupat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Para Pensiunan Pos karena dapat menerima utuh tanpa potongan pinjaman dan juga dapat membanggakan diri kepada anak-anak untuk membeli baju atau roti sendiri pada saat lebaran tanpa membebani anak-anak karena dalam kehidupan sehari-hari sudah dibantu oleh anak-anak atau saudara.

Kemudian, peningkatan Tunjangan Pangan (TP) berupa beras yang sejak tahun 2005 dihargai sejumlah uang dengan harga Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) per kilogram sampai dengan sekarang harga beras sudah naik lebih dari 100% namun demikian Direksi PT Pos Indonesia (Persero) belum pernah melakukan peninjauan tentang kenaikan harga beras tersebut.

Pensiunan Pos terakhir menerima uang ketupat sebesar Rp 750 ribu pada idul fitri tahun 1439 H/2019 M dan sejak Idul fitri 1440 H/2020 Direksipos tiba-tiba menghentikan uang ketupat sehingga sudah 3 (tiga) tahun ini Para Pensiunan Pos tidak menerima uang ketupat.


Permintaan Tunjangan Pangan (TP) ini juga sangat berat dirasakan oleh Para Pensiunan Pos karena sejak tahun 2005 tunjangan pangan berupa beras yang dinilai dengan harga beras sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) per kilogram setiap bulan, oleh karena itu kami meminta kenaikan tunjangan pangan agar kami dapat makan dengan beras yang lebih layak, tutur Sugiyanto.

Masih menurut Sugiyanto, dilain hal kabar bahagia  yang mereka peroleh, kinerja PT Pos Indonesia (Persero) pada tahun 2021 telah memperoleh laba Rp 589,76 Miliar (Audited) dan Tahun 2022 memperoleh laba Rp 635 Miliar (non audited). 

Laba yang cukup fantastis sepanjang sejarah perusahaan yang kita cintai. Oleh karena itu, tiada kata yang terindah untuk diucapkan kecuali memberikan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi PT Pos Indonesia (Persero) beserta jajarannya, atas kinerja yang luar biasa ini. 

Kami Para Pensiunan sudah tidak bisa apa-apa lagi karena tenaga, keringat, air mata telah habis kami curahkan kepada perusahaan, pada saat masih aktif bekerja, tetapi sekarang kami dalam kondisi yang lemah tidak berdaya dan hanya doa yang bisa kami persembahkan. 

Untuk itu, para pensiunan ini menghimbau jajaran Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) dapat membuka hati  untuk membayarkan uang ketupat Idul Fitri 1444 H/2023 M dan kenaikan tunjangan pangan.

Sementara itu sehari sebelum aksi ini dilakukan(10 Maret 2023), Direktur Human Capital Management Pos Indonesia,Tonggo Marbun meminta kepadajajarannya  para EVP, EGM dan para EM Nasional memberikan penjelasan dengan bijak upaya-upaya yang telah dilakukan Perusahaan kepada dengan melakukan pendekatan kepada pensiunan melalui Pengurus PPPos yang ada di masing-masing unit kerja.

Memberikan pemahaman kepada Pengurus PPPos bahwa dampak dari rencana aksi tersebut dapat berpengaruh terhadap citra Perusahaan yang sedang dibangun dan mulai mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pemerintah, maupun dunia usaha.

Menginstruksikan kepada seluruh jajaran di lingkungan kerja Saudara untuk tidak terlibat dalam kegiatan aksi PPPos dan menjaga lingkungan Perusahaan yang kondusif dengan memelihara ketertiban, kelancaran dinas, dan menjaga kualitas layanan agar tidak terganggu.

Menjaga operasional tetap berjalan dan tidak terganggu aksi tersebut dengan melakukan pengamanan lingkungan kantor dan berkoordinasi dengan aparat keamanan jika diperlukan.(Ter)
×
Berita Terbaru Update