Notification

×

Iklan

Iklan

Kota Hangzhou Tiongkok Timur Bakal Jadi Sister City Keempat Kota Bandung

Rabu, 15 Maret 2023 | 14:57 WIB Last Updated 2023-03-15T07:57:21Z
Pemerintah Kota Bandung dan Kota Hangzhou Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur saat ini sedang menjajagi kerjasama Sister City

Kota Bandung.Internationalmedia.id.-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Kota Hangzhou 
Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur saat ini sedang membicarakan dan menjajaki kerja sama sister city dengan Pemkot Bandung di Harris Hotel, Rabu 15 Maret 2023.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, saat ini Kota Bandung sudah memiliki tiga kota sister city dari China. 

"Tapi kami berharap ini (Hangzhou) bisa menjadi kota keempat yang menjalin sister city dengan Kota bandung," ucap Yana.

Ia menjelaskan, Kota Bandung memiliki keunggal di sumber daya manusia (SDM) yang kreatif. Tak hanya itu, keunggulan Kota Bandung pun terdapat pada sektor pariwisata dan produk UMKM.

"Kita tidak memiliki sumber daya alam, tapi SDMnya kreatif. Sehingga 2012 dinobatkan sebagai kota kreatif oleh UNESCO. Selain itu, jasa pariwisata menjadi keunggulan Kota Bandung, termasuk sektor pengusaha UMKM," ungkapnya.

Selain itu, Kota Bandung juga memiliki perguruan tinggi terbanyak dan terbaik pada sebuah kota di Indonesia yang menjadi salah satu nilai tambah dari kota ini.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Hangzhou, Ke Jixin menuturkan, tujuan kedatangannya ke Kota Bandung untuk menyampaikan iklim investasi di Hangzhou. Sehingga bisa membuka ajakan investasi dan yang lainnya.

"Kami merasa Hangzhou juga memiliki nilai-nilai yang mirip dengan Kota Bandung yakni kreatif dan inovatif. Maka dari itu, kami menindaklanjuti Hangzhou sebagai sister city keempat Kota Bandung dari China," ucap Jixin.

Ia mengaku, jika dulu kerja sama ini pernah diinisiasi, tapi terputus karena pandemi Covid-19.

"Jadi saat ini akan lebih baik jika bisa memulai dari awal lagi Kita akan mempercepat proses kerja sama ini sebelum September 2023," tuturnya.

Penduduk Kita Hangzhou ada sebanyak 12 juta jiwa. Namun, sehari-harinya di jam kerja bisa mencapai 15 juta jiwa. (rel)

×
Berita Terbaru Update