Notification

×

Iklan

Iklan

Batik Berpotensi Tergerus Zaman, KJRI Toronto Gelar Batik Fashion Show

Senin, 04 Oktober 2021 | 20:47 WIB Last Updated 2021-10-04T13:47:35Z

Jakarta.Internationalmedia.id.-KJRI Toronto bekerja sama dengan Maison de Couture (MDC) menyelenggarakan “Mini Fashion Show" di Toronto (01/10/2021). 

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan promosi sekaligus merayakan Hari Batik Nasional 2021, berlangsung dengan protokol kesehatan yang berlaku sehingga dihadiri secara terbatas.

Selaku co-organizer, MDC International Corporation telah menampilkan sejumlah koleksi batik dari berbagai belahan dunia, dengan highlight pada Indonesia sebagai negara produsen batik terbesar di dunia. 

Produk seni dan budaya seperti batik berpotensi tergerus oleh perkembangan zaman, terutama karena perkembangan teknologi digital saat ini. 

Melalui pagelaran mode tersebut, MDC berupaya untuk merevitalisasi nilai seni dari batik, termasuk Batik Indonesia yang telah terdaftar sebagai heritage di UNESCO.

Perusahaan yang berkantor pusat di Paris tersebut menargetkan penyelenggaraan sebuah international fashion show di Bali. 

Kegiatan tersebut direncanakan akan menjadi collaborative event bersama MDC Global Group, MDC Fashion TV Paris, Preferred Magazine serta berbagai fashion brand yang menjadi sponsor resmi antara lain Lamborghini, Rolex, Porsche, Sunnybrook, Chanel, dan Turkish Airlines. 

Secara lisan, MDC telah menyampaikan intensi untuk mengajukan proposal tertulis untuk mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Penyelenggaraan fashion show tersebut perlu didukung karena dapat mendorong industri fashion Indonesia. 

Menurut CNBC Indonesia, gairah ekonomi kreatif Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan industri fashion yang mampu berkontribusi hingga 18,01% (Rp 116 Triliun) pada tahun 2019. 

Berbagai trend fashion terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah pakaian siap pakai (ready to wear) yang banyak mengusung konsep bisnis fast fashion dengan karekter pergantian mode yang cepat dan biaya produksi yang rendah.

Diharapkan kegiatan fashion show tersebut akan mendorong sektor pariwisata khususnya dengan lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. 

Meskipun Indonesia belum secara resmi membuka perbatasan bagi wisatawan mancanegara, berbagai upaya promosi pariwisata Indonesia perlu terus digiatkan. 

Dalam sebuah publikasinya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mencatat bahwa berbagai pagelaran mode (fashion show) di Indonesia seperti Jakarta Food and Fashion Festival (JFFF), Jakarta Fashion Week, Indonesian Fashion Week, Jember Fashion Carnaval telah memberi warna tersendiri untuk destinasi wisata Indonesia.(marpa)

×
Berita Terbaru Update