Atlet Sepaturoda Tim Pelatda Jawa Barat PON XX-Papua 2021, berlatih di track Kota Bekasi.(foto istimewa dok Andre Sudrajat)
Bandung.Internationalmedia.id.- Kandasnya program Training Centre(TC) ke Korea
Selatan akibat pandemi, akhirnya Tim Pemusatan Latihan Daerah Pelatda Cabang
Olahraga Sepatu Roda Jawa Barat, PON XX Papua 2021, memutuskan melakukan
sparing partner dengan atlet pelatda Jawa Timur.
Hal ini dikatakan, Andri Sudrajat, pelatih kepala
Sepatu Roda Jawa Barat, pagi tadi, Selasa,(10/8/2021), usai mendampingi ke 10
atlet melakukan PCR di Laboratorium Kesehatan Pemprov Jawa Barat, jika sparing
ke Jawa Timur (Sidoarjo), akan gelar tanggal 12 - 16 Agustus 2021.
Bersyukur tim pelatda sepatu roda Jawa Barat,
diterima baik oleh PORSEROSI Jatim dalam hal ini tim pelatda. Ini hasil
komunikasi dan hubungan baik antar organisasi atau para pengurus, sehingga
sparing partner Jabar - Jatim akan bisa diselenggarakan untuk menguji kemampuan
atlet.
Tim Sepatu roda Jabar kan belum pernah sparing, tim
juga belum bisa mengukur kemampuan, meskipun ini olahraga terikur. Akan tetapi
dengan sparing, maka atlet akan berbeda kemampuannya. Pokoknya akan bisa
tergambar kemampuan atletnya, kata Andry.
Jadi, selain sparing partner, momentum di Sidoarjo
itu juga untuk latihan bersama. Ya kita akan bawa semua atlet (5pa-5pi) pada
sparing partner dan latber, tambahnya.
Tim Pelatda Sepatu roda Jawa Barat yang sedang
persiapan ke PON Papua, juga mendambakan bisa berlatih divenue Sepaturoda
Indoor di kota Jayapura, idealnya 1 bulan, atau minimalnya 2 pekan, pinta Andre
Sudrajat.
"Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga
Sepaturoda Seluruh Indonesia (PORSEROSI) Jawa Barat, sudah memohon kepada Koni
Jawa Barat, agar berkenan memfasilitasinya. Karena setelah pengurus dan tim
pelatih Sepatu roda Jawa Barat berkonsultasi dengan PORSEROSI Papua, mereka
sudah menerima Jabar. Hanya tinggal bagaimana kemampuan Koni Jawa Barat saja.
Kalau misal Koni bisa memfasilitasinya dan harus
berangkat tanggal 20 Agustus atau 1 September 2021 misalnya, ya pasti kita
berangkat.
Penting sekali untuk bisa berlatih di indoornya venue
Sepaturoda PON Papua, agar atlit bisa melakukan maping dan adaptasi, sekaligus
menentukan jenis roda atau ban yang jenis apa yang sangat tepat untuk
digunakan. Adapatasi cabor Sepatu roda itu berbeda dengan cabor lain.
Sebab jika tidak bisa melakukan ujicoba di indoor, pengaruhnya sangat besar, bayangkan
bisa sampai 10 - 20% dampaknya. Pengurus dan tim pelatda sudah menyiapkan semua
jenis ban atau roda, tinggal menentukan yang terbaik pada saat sparing dan
latber (latihan bersama).
Apalagi harus dibebani target 5 emas, ya kalau
seperti DKI dan Papua mereka kan sudah punya venue cukup bagus seperti halnya
venue PON, tegasnya.
Tim Pelatda Sepatu roda Jawa Barat, selain mengincar
adaptasi di indoor Papua, juga menginginkan berlatih ditrack Sepatu roda
milik DKI Jakarta, yang specknya dan cat
lintasan dikawasan Sunter Jakarta sama dengan indoor Papua. Dalam hal ini,
Andre Sudrajat dan pengurus sudah melakukan komunikasi dengan PORSEROSI DKI dan
bisa menerima Jawa Barat, sekitar pertengahan Agustus 2021.
Tetapi saya kembalikan kepihak Koni Jawa Barat.
Semoga Pak Ketua KONI Jawa Barat mendukung program PORSEROSI Jabar atau Tim
Pelatda Sepatu roda PON, demi sukses mencapai target, katanya mengakhiri.(PH)