Strategi jaga Oksigen di Rumah Sakit
Bandung.Internationalmedia.id.-Lonjakan kasus
COVID-19 menyebabkan keterisian rumah sakit di Jawa Barat (Jabar) meningkat.
Situasi tersebut membuat permintaan rumah sakit akan oksigen terus bertambah.
Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan
Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso
mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar intens menyusun strategi
untuk menjaga stok oksigen rumah sakit-rumah sakit di Jabar memadai.
Menurut Taufiq, Pemda Provinsi Jabar sedang
mendorong produsen oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat
dari kondisi eksisting. Hal itu dilakukan karena kebutuhan rumah sakit akan
oksigen mengalami peningkatan.
"Distribusi juga akan ditingkatkan. Salah
satunya dengan meningkatkan armada pengangkut dan Sumber Daya Manusia, baik
supir dan tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan
mengidentifikasi rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," ucap
Taufiq.
Selain itu, kata Taufiq, Divisi Manufaktur Satuan
Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar akan melakukan
pengadaan tabung oksigen baru untuk rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
"Kami akan mulai menjajaki kerja sama dengan
produsen atau pabrik oksigen lain di luar Jabar, seperti PT Krakatau National
Resources, untuk menyuplai oksigen ke Jabar. Ini sedang ditindaklanjuti oleh
Biro Pengadaan Barang/Jasa," katanya.
"Sedangkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat
selain rumah sakit, akan di-follow-up oleh Satgas Penanganan COVID-19
Jabar," imbuhnya.
Taufiq menekankan, dalam penanganan pandemi
COVID-19, solidaritas dan kolaborasi untuk kemanusiaan harus menjadi yang
utama. Batas administrasi wilayah tidak boleh menjadi penghalang kolaborasi,
termasuk soal suplai oksigen.
"Saat oksigen di Jabar aman, produsen oksigen
di Jabar turut menyuplai oksigen ke daerah lain. Daerah mana yang kelebihan
stok, bisa membantu daerah yang kekurangan stok oksigen," ucapnya.
Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan
oksigen, antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota
Tasikmalaya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun
mengimbau masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk
tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen.
"Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut
kajian dokter perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi
sendiri untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk
rumah sakit yang lebih darurat," ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.(Ter)