![]() |
Tim Pelatda Sepatu Roda Jawa Barat PON 2021 |
Bandung.Internationalmedia.id.- Belum jelas bisa tidaknya atlet cabang sepatu roda pelatda Jawa Barat untuk PON Papua itu, berujitanding di Korea Selatan. Ini imbas dari wabah covid berkepanjangan.
Jika kedepannya tak memungkinkan, Tim Pemusatan
Latihan Daerah Cabang Olahraga Sepatu Roda, masih memiliki jurus untuk meng-amini
kehendak Koni Jawa Barat agar Sepatu Roda sukses memenuhi target 4 medali emas diperhelatan
akbar PON Papua.
Mininal 3 opsi untuk dicairkan menjadi jurusnya dan
sudah dilaporkan ke KONI Jabar oleh Andre Sudrajat, pelatih, dan Ketua Umum
Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia, PORSEROSI
Jawa Barat, melalui Ketua Satuan Pelaksana Pemusatan Latihan Daerah Jawa Barat
PON 2021, DR Yunyun Yudiana.
Dalam laporan itu, agar KONI Jawa memfasilitasi
latihan disirkuit In Door di Jakarta, tiga kali dalam seminggu. Kemudian try
out ke Jawa Timur hingga memohon bisa berlatih disirkuit In Door Papua selama 1
bulan.
Ini merupakan Opsi atlet sepatu roda pelatda Jabar PON XX, biula tak
kesampaian latih tanding di Korea Selatan, meski cabor tersebut tidak termasuk
dalam MoU pemerintah provinsi Jawa Barat dengan Gyong Sangbuk-Do Korsel.
Berharap, ada keajaiban mendapat kesempatan try out ke
Korea Selatan, ujarnya.
Semoga ada keajaiban, akhir Juli ada kepastian bisa
ujitanding di Korea Selatan. Karena kalau kita seterusnya latihan didalam
negeri, pasti akan terpantau oleh lawan, baik itu strategi dan segala macamnya.
Malahan kalau kita sparing partner atau try in-out
didalam negeri, kurang menguntungkan. Itu yang menjadi pemikiran tim Sepatu
Roda Jabar PON, kami sih inginnya tetap bisa ujitanding di Korea, apalagi saat
ini sudah musimnya kejuaraan di sana.
Tim Sepatu Roda Jabar minta agar Koni Jabar, bisa
memfasilitasi kami latihan disirkuit indoor DKI tiga kali dalam satu mingguselain
itu try out ke Jatim maupun berlatih di sirkuit indoor Papua selama 1 bulan.
Khususnya latihan di Papua, itu karena sirkuit
indoor ya dibikin kontraktor Korea, makanya kita perlu penyesuaian, seperti
halnya kita ingin latih tanding di Korea Selatan.
Atlet Papua yang selama ini berlatih di Kota Bekasi,
kemungkinan mereka sudah berlatih di sirkuit In Door, kata Andre Sudrajat,
pelatih Sepatu Roda Pelatda Jabar, ketika dikonfirmasi internationalmedia
melalui telepon selulernya, siang tadi,(Jum'at, 2/7/2021).
Dikatakan, untuk mampu menembus target, Andre,
mengusulkan agar Koni Jabar berkomunikasi dengan juara dunia asal Amerika yakni
Joey Mantia, sebagai salah satu
langkahnya memformulasikan sepatu roda Jabar dalam mencapai prestasi PON 2021.
Sayangnya opsi untuk mendatangkan Joey Mantia boleh
dikatakan sudah kandas. Andri Sudrajat menuturkan, semoga opsinya bisa
disetujui, karena jika tidak, berat bagi atlet sepatu roda Jawa Barat dalam
menggapai target PON.
Bila kemungkinan try out itu bisa ke Korea, sangat menguntungkan KONI Jawa Barat sebab, untuk try in try out itu kita sudah punya acuan. Di Korea itu contohnya, untuk 10 km point' to point', best time 14 menit, sedangkan di Indonesia juara PON, best timenya 16 menit." Kalau perlu kita ke Eropa juga sedang musimnya tanding di sana, tambah Andre Sudrajat.
Prestasi yang diukir Sepatu Roda Jawa ketika menjadi
tuan rumah PON 2016, memetik 5 emas, bagi Jabar catatan itu masih bisa
dijadikan pegangan, mengapa?. Pada PON 2021, tim pelatda sepatu roda Jabar
masih diperkuat 3 atlet penyandang medali emas, seperti Radika Rais Ananda,
Azmi Al Gifari Jayadi, Sheila Mafitra Dewi.
Kekuatan Jabar juga ditopang Elvio Augurius atlet
pelatnas Asian Games 2018 dan Salma Falya Niluh Heryadie. Atlet eks PON lainnya
seperti Alda RiyaniFatthiya Luh Nih Heryadhie Arisman.
Sedangkan atlet sepatu roda wajah baru Khaira
Ghaniya Hafiza Aiko Eugenius Laksono, Muhammad Rizky Iskandarsyah. Sederet
atlet Jabar itu, diakui akan mendapat kompetitornya dari DKI, Papua, Jatim,
Jateng, Kaltim. Namun tanpa bermaksud "sesumbar," jika ujitanding di
Korea pinta Andre, lagi, target telampaui.
"Peluang sepatu roda Jawa Barat pada PON Papua,
di nomor ITT (individual time trial) 500 M putra- putri termasuk 500m Sprint putra. Makanya kalau
kita bisa ke Korea Selatan bisa tanding lawan atlet top Korea di Kota Andong
seperti Myung Kyu Lee, Hong Seung Gi, Lee Seul, dan Lee Seul. Saya optimis 4 emas bisa diraih
malahan bisa 5 emas pada PON Papua," pungkas Andre.(HP)