Notification

×

Iklan

Iklan

Atlit Layar Jabar PON Konsentrasi Pada Injury Time

Senin, 26 Juli 2021 | 18:39 WIB Last Updated 2021-07-26T12:36:38Z

Atlet Cabang Olahraga Layar Jawa Barat PON XX, berfoto di Nasional Indonesia Sailing Centre Ancol Jakarta. ( Foto istimewa, dokumen Dicky Zulfikar)

Bandung.Internationalmedia.id.-C
abang olahraga perairan atau Layar Jawa Barat PON XX Papua, program pemusatan latihan dikawasan Ancol Jakarta (Nasional Indonesia Sailing Centre), saat ini sudah memasuki "injury time."


Dengan demikian, dituntut seluruh awak Tim Pelatda Layar Jawa Barat menjaga seluruh aspek, mulai dari fisik, kesehatan, keselamatan.

 

Hal ini dikemukakan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia,(PORLASI) Jabar, Brigjen TNI Arif  Prayitno, Senin, 26/7/2021 di Bandung.

 

Dikatakan, pada saat injury time ini Cabor Layar Jabar tinggal menyelesaikan program latihannya. Dalam situasi Covid-19 saat ini, Pelatda harus benar-benar menjaga kesehatan seluruh anggotanya.

 

Apalagi pada latihan sentralisasi, juga akan diadakan uji tanding dengan Tim Pelatda Layar DKI dan Banten, ujarnya.

 

Sebelum pandemi Covid , Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia Jabar, berkeinginan mendatangkan pelatih asal Malaysia, akan tetapi pelatih itu tidak berani datang ke Indonesia karena situasi saat ini.

 

Dihubungi secara terpisah, Dicky Zulfikar pelatih Layar Jabar di Ancol Jakarta menyatakan, progresnya cukup bagus dan sudah mencapai 85-90%,bila dihitung sejak Juni 2021, yang diikuti 11atlet (7pa-4pi) mayoritas atlet eks PON 2016, terus dikuatkan untuk meraih 3 medali emas.

 

Sebetulnya dengan target 3 medali emas pada PON Papua, namun kalau ada kesempatan mendapat lebih, itu bonus. Layar Jabar harus hadapi rivalnya seperti, Banten, DKI, Papua untuk nomor winsurfing, dikelas lainnya seperti, Racer Standard, Radial, 4,7, 4.20, 4.70 open.

 

Sedangkan, win surfing RSX, rival Jabar, ada Kaltim, dan Jatim, yang merupakan lawan berat. Pokoknya dalam sisa waktu, secara umum disiapkan yang terbaik,tambah Dicky.

 

Andalan Layar Jabar di PON, bertumpu pada Sujatmiko progresnya 2 emas, kemudian duet Juliono Wibowo dengan Erick. Namun tim pelatih minta atlet lainnya kalau bisa menyodok keposisi kesatu.

 

Pada sisi lain, seperti uji coba, sempat ada agenda uji coba pada event di Jakarta dan Anyer, keduanya gagal diselenggarakan, karena covid.

 

"Siasat pengganti uji coba, dilakukan sparing antar atlet peserta pelatda Layar Jabar saja. Selain itu sempat didatangkan atlet Jabar non pelatda, untuk sparing, itu sudah dilaksanakan selama 2 Minggu," tandas Dicky Zulfikar.

 

Kondisi kedalaman dan kecepatan angin di Ancol dengan dipantai Hamadi Papua, konon berbeda. Ancol dangkal sedangkan venue PON Layar agak dalam. Hal teknis seperti angin idealnya 12-18 Knot.

 

Karena itu, tim Layar Jabar PON Papua, diusahakan aklimatisasi 2 Minggu, untuk mengatasi perbedaan lokasi latihan. Kemudian penyesuaian dan observasi kondisi alam baik itu angin dan ombak.

 

Selama ini ya hanya sebatas, katanya-katanya saja, karena belum melihat lokasinya. Saya kerapkali melakukan komunikasi dengan rekan-rekan di Papua, untuk memberi informasi alam divenue Layar,kata Dicky.

 

Mengenai peralatan, sudah 98%, tinggal beberapa perlengkapan lainnya yang siap dikemas. Rencana tim pelatda Layar Jawa Barat PON XX, akan berangkat ke Papua,17September 2021. (PH)

×
Berita Terbaru Update