Jakarta.Internationalmedia.id.-Proses transformasi digital Indonesia harus dipastikan berjalan dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan bangsa dan negara.
Tanpa memegang teguh prinsip kedaulatan,
digitalisasi yang berjalan di Indonesia hanya akan menjadikan anak bangsa
sebagai konsumen atas seluruh layanan dan produk-produk digital dari negara
lain.
Apabila prinsip kedaulatan menjadi pijakan utama
dalam proses transformasi digital, maka bukan tidak mungkin ke depannya
masyarakat bisa memiliki kedaulatan digital (digital sovereignty) dalam
beraktivitas di dunia maya. Kedaulatan digital dapat diartikan sebagai kuasa
penuh atas seluruh produk, konten, dan layanan digital yang hadir di sebuah
negara.
Urgensi kedaulatan digital sempat diutarakan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Februari 2021. “Kedaulatan dan
kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital
kita.
Kita harus memastikan transformasi digital jangan
hanya menguntungkan pihak luar. Jangan hanya menambah impor. Ini yang selalu
saya tekankan,” ujar Presiden Jokowi pada peluncuran Program Konektivitas
Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional COVID-19, 26 Februari
lalu.
Sebagai perusahaan telekomunikasi digital (digital
telco) terdepan di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)
memandang ada tiga hal yang perlu dikembangkan untuk membangun kedaulatan
digital Indonesia. Ketiga hal itu adalah terciptanya lingkungan digital,
pembangunan masyarakat digital, dan akselerasi ekosistem ekonomi digital.
Lingkungan digital dapat diartikan sebagai
terciptanya infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang merata di seluruh
daerah, sehingga masyarakat bisa mengakses jaringan internet dan menggunakan
teknologi digital tanpa senjang. Infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang
hadir tentu harus berasal dari dalam negeri.
Untuk mendukung terciptanya lingkungan digital,
Telkom menyediaan berbagai infrastruktur telekomunikasi, dari punggung pita
lebar (backbone broadband) yang memanfaatkan kabel optik dan satelit, hingga
jaringan akses tetap maupun mobile serta VSAT Mangoesky yang menjangkau wilayah
3T.
Kemudian, masyarakat digital berarti lahir dan
adanya banyak talenta digital yang siap beraktivitas dan berkontribusi di
berbagai sektor ekonomi serta aspek kehidupan. Pembentukan SDM yang siap go
digital dapat dilahirkan dengan menyediakan berbagai produk serta layanan untuk
mendukung peningkatan kapasitas digital masyarakat.
Tak hanya membangun digital talent siap terap,
Telkom juga mengembangkan beragam layanan dan aplikasi digital yang bermanfaat
sebagai solusi bagi kebutuhan masyarakat, terutama di era pandemi seperti saat
ini. Adapun layanan tersebut mulai dari Pijar (pendidikan), PeduliLindungi
(kesehatan), Maxstream (video streaming), Gameqoo dan Dunia Games (games) dan
lainnya.
Terakhir, keberadaan ekosistem ekonomi digital bisa
diartikan sebagai terjadinya optimalisasi layanan serta produk yang mendukung
peningkatan ekonomi masyarakat.
Optimalisasi ini akan menjadi akselerator Indonesia
untuk menjadi kekuatan utama ekonomi digital di regional dan dunia. Beberapa
solusi yang dihadirkan Telkom untuk menggerakan perekonomian digital nasional,
di antaranya PaDi UMKM (UMKM), Agree (pertanian dan perikanan), Logee
(Logistik), BigBox (Satu Data Indonesia), dan banyak layanan digital lainnya.
Selama ini, Telkom mengandalkan tiga domain kerja
perusahaan untuk menciptakan lingkungan, masyarakat, serta ekonomi digital di
Indonesia. Ketiga ranah ini yakni digital connectivity, digital platform, dan
digital services.
Melalui layanan dan produk digital connectivity,
Telkom menghadirkan berbagai infrastruktur utama penunjang kebutuhan digital
masyarakat.
Kontribusi Telkom pada domain digital platform
terlihat dari maraknya operasional serta pembangunan data center dan big data
serta banyaknya smart platform yang disediakan dan dibuat Telkom untuk menjadi
solusi atas berbagai kebutuhan masyarakat.
Pada domain digital service, Telkom hadir dengan
penyediaan berbagai layanan digital yang dilakukan secara selektif.
Pengembangan dan penyediaan berbagai digital services dilakukan Telkom melalui
aksi akuisisi atau kemitraan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan,
“Kontribusi Telkom di tiga domain tersebut terus dilakukan demi mempercepat
terbentuknya lingkungan, masyarakat, dan ekosistem ekonomi digital di
Indonesia.
Kami siap untuk menjalin kemitraan dengan digital
champion, tech giant, maupun global players untuk memperoleh synergy value yang
mampu mengakselerasi pengembangan bisnis digital platform dan digital services
TelkomGroup.
Melalui tiga fokus bisnis tersebut serta investasi
yang terus dilakukan, semoga Telkom dapat menjadi tulang punggung transformasi
digital bangsa serta turut serta mewujudkan kedaulatan digital Indonesia.(Ter)