Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark |
Jakarta.Intertnationalmedia.id.- Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual, dan dipimpin dari Paris, tanggal 15 April 2021.
Pada sidang tersebut, bersama geopark Belitong,
terdapat 7 nominasi lain yang direkomendasikan oleh UNESCO Global Geopark
Council (UGGC) untuk diinskripsi sebagai UNESCO Global Geopark baru.
Sidang UGGC sendiri berlangsung pada tanggal 8-9
Desember 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan UNESCO Global Geopark Council tidak
bisa mengevaluasi seluruh aplikasi geopark yang sudah diajukan.
Geopark Belitong, yang terletak di provinsi
Bangka-Belitung menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan dan berhasil
mendapatkan rekomendasi positif untuk dimasukan ke dalam daftar UNESCO Global
Geopark.
UNESCO mengakui keberagaman geologis di Pulau
Belitung dan kepulauan di sekitarnya. Keberagaman tersebut termasuk lanskap,
bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi di Belitung.
Geopark Belitong juga dinilai memiliki keunikan
dengan adanya keterkaitan kuat antara aspek geologis, biologis, dan budaya.
Lanskap geologi Pulau Belitung yang unik, menjadi rumah bagi berbagai flora dan
fauna yang di antaranya hanya ditemukan di Belitung, seperti ikan Hampala dan
ikan Toman.
Keanekaragaman hayati tersebut digunakan oleh
masyarakat Belitung di antaranya dengan pemanfaatan tanaman herbal.
Penetapan Geopark Belitong sebagai UNESCO Global
Geopark, merupakan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan baik
Pemerintah Pusat dan Daerah maupun akademisi, pemuda dan masyarakat lokal,
khususnya dalam menyusun dokumen nominasi yang menggambarkan nilai-nilai
universal, rencana pengelolaan, visibilitas dan jejaring kerja sama geopark
Belitong.
Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya
perlindungan dan pelestarian situs geopark dan di saat yang bersamaan,
memanfaatkan kekayaan situs tersebut untuk mempromosikan ekonomi masyarakat
lokal secara berkelanjutan.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah
pengembangan geo-pariwisata dan geo-edukasi yang dapat membuka peluang untuk
menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat lokal melalui
promosi budaya dan produk lokal.
Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran
dan melibatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan di
situs geopark.
Melalui UNESCO Global Geopark Program, Indonesia
dapat memanfaatkan jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks
Network untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam upaya mengelola
situs geopark dengan mengedepankan aspek pendidikan, sains, pemberdayaan
masyarakat lokal, dan pembangunan berkelanjutan.
Geopark Belitong, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark. Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu dan Rinjani.
Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk
dalam daftar UNESCO, antara lain 9 situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar
biosfer.(lysmar)
(Sumber: KBRI Paris)