Peserta Bimtek Aceh di Kawasan Danau Toba
Samosir.Internationalmedia.id.- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian
Nilai Budaya Provinsi Aceh (Wilayah Kerja Provinsi Aceh -Sumatera Utara)
mengadakan Bimtek Manajeman Pengelolaan Desa Adat se-Kawasan Danau Toba yang akan
dilaksanakan selama 3 hari (22 s/d 25 Maret) di Hotel JTS Parbaba, Kecamatan
Pangururan.
Bimtek dibuka secara resmi oleh Plh. Bupati Samosir
Drs. Jabiat Sagala, M.Hum. Turut hadir Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya
Aceh Ironi Dewi Wanti, S.S, M.S.P, Kepala Museum Nasional Drs. Sri Hartini,
M.Si, Kepala Desa Panglipuran, Bali (Desa Kedua terbersih di dunia), Kadis
Budpora, Kadis Pariwisata.
Plh.Bupati Samosir mengapresiasi acara tersebut
sebab kawasan Danau Toba memang disokong oleh keberadaan desa-desa adat
disekelilingnya, masih banyak desa -desa yang pola dan prinsipnya hidupnya
cenderung bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal.
Dengan menjaga keberadaan desa adat maka secara
langsung juga akan membantu terjaganya kelestarian budaya karena desa adat
adalah pewaris, pelestari sekaligus pelaku aktif kearifan lokal.
Membangun desa adat haruslah dari hati, menghargai
apa yang sudah dijaga dan dijalankan oleh para generasi terdahulu. Sebuah desa
adat harus bisa menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan desa yang lebih
spesifik dan mandiri.
Desa akan maju apabila masyarakatnya menjalankan dan
melestarikan budaya leluhurnya, menjaga arsitektur bangunan adatnya,
melestarikan sistem pengolahan lahan berdasarkan konsep luhur Tri Hita Karana
(Bali) yaitu keseimbangan hubungan antara Tuhan, Manusia dan lingkungannya.(Ung)