Jakarta.Internationalmedia.id.-Branding Wonderful Indonesia terus dilakukan di tengah pandemi COVID-19 agar Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan mancanegara.
Lebih dari 500 pengunjung daring telah singgah di
virtual booth Indonesia pada acara pameran pariwisata virtual pertama di
Amerika Serikat (AS), Virtual Travel and Adventure Show pada tanggal 16
Desember 2020.
Pada kegiatan tersebut, Indonesia mendukung
partisipasi 6 perusahaan agen perjalanan Indonesia yakni Indonesia Adventure Travel Trade Association
(IATTA), KOPISETARA, Quest Adventure Corp, Perkumpulan Usaha Wisata Selam
Indonesia (PUWSI), Jomblang Cave, TRVEEE Indonesia dan 2 agen perjalanan dari
San Francisco yakni Indonesia Promo Classic Destination (IPCD) dan Sayang Holidays
ikut sebagai peserta pameran.
Indonesia juga berkesempatan untuk presentasi pada
webinar interaktif di sesi Familiarization Travel Adventure Show (FAM-TAS)
Training Session dan webinar rekaman pada sesi Destination Theater.
Untuk kedua sesi ini, KJRI San Francisco mengundang
CEO TRVEE Indonesia, Abdul Razak, untuk memberikan paparan mengenai keunggulan
wisata Indonesia dari aspek budaya, alam, maupun aktivitas, serta pengalaman
dan tawaran untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata terbaik di Indonesia.
Di samping itu, KJRI San Francisco juga
menyelenggarakan 2 (dua) webinar interaktif dengan tema “Indonesia: Abundant
Choice of Adventure" dan “Indonesia Reopening". Webinar tersebut
ditujukan bagi para agen perjalanan dan menjelaskan dan mempromosikan berbagai
destinasi wisata Indonesia, seperti Bali-Lombok-Labuan Bajo, wisata selam di
Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat, Bromo dan Ijen, Danau Toba, Tanjung Puting,
Gua Jomblang di Jawa Tengah, Belitung, dan Derawan.
Konsul Jenderal RI di San Francisco, Simon D.I
Soekarno menyampaikan bahwa Pemerintah RI sedang mempersiapkan tempat-tempat
destinasi wisata dan sumber daya manusia untuk memulihkan kembali sektor
pariwisata Indonesia.
Kami mencatat bahwa tren bepergian masyarakat lokal
AS saat ini mengalami perubahan perilaku dan sedang beradaptasi dengan kondisi
pandemik. Sebagian besar masyarakat AS memerlukan waktu setidaknya 1 (satu)
tahun untuk merencanakan perjalanan liburan.
Sedangkan beberapa masyarakat siap melakukan
perjalanan tetapi masih ragu atas protokol kesehatan negara yang akan
dikunjunginya. Target kami melalui partisipasi Indonesia di sini adalah agar
masyarakat AS memilih Indonesia sebagai tujuan utama untuk berwisata setelah
situasi kembali aman, kata Konsul Jenderal Simon.
Keikutsertaan KJRI San Francisco pada pameran
Virtual Travel and Adventure Show 2020 ini menjadi salah satu upaya membantu
pemulihan ekonomi serta memanfaatkan “golden opportunity" gerak cepat
promosi pariwisata Indonesia bagi turis mancanegara di AS yang telah memulai
perencanaan untuk bepergian tahun depan,ketika pandemi COVID-19 telah berlalu.(lysmar)
(Sumber: KJRI San Fransisco)