Notification

×

Iklan

Iklan

Pemimpin Indonesia dan Jepang Sepakat Memperkokoh Kemitraan Strategis

Rabu, 28 Oktober 2020 | 10:07 WIB Last Updated 2020-10-28T03:07:47Z


Jakarta.Internationalmedia.id. ​
PM Jepang Yoshihide SUGA yang dilantik pada 16 September 2020 memilih Indonesia sebagai satu dari rangkaian negara yang pertama kali dikunjungi.

 

PM Jepang yang didampingi Ibu Negara Mariko Suga bertemu Presiden Indonesia dan Ibu Iriana Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban.

 

Kunjungan PM Jepang pada 20-21 Oktober 2020 menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara serta pentingnya untuk terus memperkuat kemitraan strategis kedua negara. Kunjungan ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk memperkokoh kemitraan strategis yang telah berlangsung 62 tahun.

 

Presiden Joko Widodo sangat menghargai kehadiran PM Jepang karena memahami keputusan kunjungan ke luar negeri di masa pandemi tidaklah mudah.

 

Kedua Pemimpin berkomitmen untuk memperkokoh Kemitraan Strategis RI-Jepang sebagai dua negara maritim di kawasan, baik dalam kerja sama penanganan Pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi, peningkatan investasi, perdagangan, pengembangan SDM serta stabilitas, perdamaian dan kemakmuran kawasan.

 

Presiden RI menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan Indonesia membangun iklim investasi yang semakin kondusif bagi dunia usaha, antara lain melalui UU Omnibus Law Cipta Kerja, yang telah disahkan oleh DPR RI. UU Cipta Kerja ini diharapkan mampu terus meningkatkan lapangan kerja.

 

Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo mengundang pengusaha maupun investor Jepang untuk memanfaatkan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.

 

BILATERAL

 

A. Kesehatan

1. Kedua Pemimpin sepakat tingkatkan kerja sama dalam penanggulangan pandemi COVID-19, termasuk pemulihan ekonomi yang ditimbulkan dari pandemi tersebut. PM Jepang umumkan pemberian bantuan keuangan (loan agreement) sebesar ¥ 50 Milyar guna mendukung peningkatan kapasitas Indonesia dalam tanggap bencana.


2. Kedua Pemimpin berkomitmen tingkatkan kerja sama penanggulangan COVID-19, khususnya dalam memastikan akses vaksin setara dengan harga yang terjangkau. Indonesia sangat menghargai upaya Jepang dalam meningkatkan kerja sama pengadaan obat dan alat kesehatan serta riset kesehatan dengan lembaga penelitian medis di Indonesia.


3. Kedua Pemimpin 

Sambut baik penandatanganan Memorandum Kerja sama (MoC) di bidang kesehatan yang mencakup bidang kefarmasian dan alat kesehatan, teknologi informasi kesehatan, pengembangan SDM, pelayanan kesehatan serta pencegahan dan pengendalian penyakit.


4. Kedua Pemimpin berkomitmen memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa depan melalui pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases.

 

B. Investasi dan Perdagangan

5. Presiden Indonesia sambut baik diversifikasi / relokasi dan perluasan investasi Jepang di Indonesia. PM Jepang juga menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk menguatkan kembali rantai pasokan, termasuk pengembangan iklim investasi di Indonesia.


6.Presiden Jokowi harapkan Jepang meningkatkan akses pasar dengan tidak menghambat produk pertanian, kehutanan dan perikanan asal Indonesia, sementara Jepang mengharapkan Indonesia mempertimbangkan meringankan aturan yang menghambat importasi produk makanan dari Jepang pasca Gempa Tohoku tahun 2011.

 

C. Kerja sama Infrastruktur dan Pengembangan SDM

7. Kedua Pemimpin sepakat untuk terus melanjutkan kemitraan untuk proyek-proyek infrastruktur strategis nasional seperti MRT Jakarta Fase 2 dan Fase 3, Pelabuhan Patimban, Kereta Ekspress Jakarta – Surabaya serta Blok Masela.


8. Indonesia mendorong Jepang berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia yang akan digunakan untuk pendanaan Ibukota dan proyek-proyek infrastruktur strategis lainnya. Jepang berkomitmen untuk tingkatkan investasi di Indonesia, tidak hanya investasi dalam bentuk dana, tetapi juga investasi dalam pengembangan SDM. Jepang siap perbanyak pelatihan-pelatihan vokasi bersertifikasi, khususnya di bidang industri otomotif untuk Indonesia.

 

D. Travel Corridor Arrangement

9. Dalam rangka medukung percepatan pemulihan ekonomi kedua negara, kedua Pemimpin meneguhkan kembali bahwa perjalanan antar kedua negara telah dibuka untuk para pebisnis, termasuk para pekerja asal Indonesia serta para kandidat perawat dan caregiver dalam kerangka IJEPA. Kedua Pemimpin sepakat mempererat koordinasi guna membuka kembali kunjungan singkat untuk tujuan bisnis (business essential) sesegera mungkin, yang memungkinkan pengecualian dari karantina mandiri 14 hari.

 

E. Kerja sama 2 + 2

10.  Kedua Pemimpin sepakat untuk kembali menyelenggarakan pertemuan 2 + 2 (Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan RI - Jepang) sesegera mungkin. Kedua Pemimpin juga menegaskan kembali untuk menguatkan diskusi mengenai kerja sama teknologi alutsista dan memajukan pengembangan SDM dalam keselamatan dan keamanan maritim.

 

SITUASI REGIONAL

11.  Kedua Pemimpin saling bertukar pandangan terhadap isu-isu regional dan multilateral, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, stabilitas dan perdamaian di Laut Cina Selatan dan Semenanjung Korea, serta kerja sama ekonomi regional komprehensif (Regional Comprehensive Economic Partnership / RCEP).


12.  Indonesia dan Jepang menegaskan kembali pentingnya kawasan Indo-Pasifik.  Dengan berlandaskan kemitraan strategis RI-Jepang dan sinergitas AOIP dan FOIP, Kedua Pemimpin sepakat untuk bersama-sama ASEAN bergandengan tangan bagi perdamaian dan kesejahteraan kawasan.(marpa)

Sumber: KBRI Jepang

×
Berita Terbaru Update