Notification

×

Iklan

Iklan

Lima Siswa Puskin KBRI Cairo Raih Juara Lomba Festival Handai Indonesia

Senin, 19 Oktober 2020 | 09:03 WIB Last Updated 2020-10-19T02:03:03Z


Jakarta.Internationalmedia.id.-
Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Cairo turut aktif dalam Festival Handai Indonesia (FHI) yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

FHI merupakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas berbahasa Indonesia untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sastra pada tanggal 28 Oktober 2020. Terdapat tujuh kategori lomba yaitu lomba bercerita, berpidato, bernyanyi, berdeklamasi, bermain peran, berkomedi tunggal, dan lomba membawakan reportase.

 

Sebanyak 21 siswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) mengikuti lomba FHI. Mereka adalah siswa BIPA yang belajar di Puskin KBRI Ciaro, BIPA di Universitas al-Azhar, dan  BIPA di Pusat Studi Indonesia (PSI) Universitas Canal Suez Provinsi Ismailiyah. Dari jumlah tersebut lima orang mendapatkan juara dengan berbagai katagori.

 

Maryam Ashraf Mahmoud Mohamed, peserta terbaik satu dalam lomba bercerita. Hanem Elhuseini Ahmad Mohamed Saleh, peserta terbaik satu dalam lomba berdeklamasi. Kareem Elmahdi, peserta terbaik satu dalam lomba berkomedi tunggal. Sementara Fatimah Jamal Abdel Dayem, peserta terbaik dua dalam lomba berpidato dan Esraa Sherif Elsaid Ibrahim Nassar, peserta terbaik lima dalam lomba membawakan reportase.

 

Dalam lomba bercerita, Maryam Ashraf Mahmoud Mohamed menceritakan tentang legenda “Bawang Merah dan Bawang Putih" salah satu cerita rakyat dari daerah Riau. Kisah ini menceritakan tentang dua orang gadis kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dan bertolak belakang, serta seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih. Ia dapat menceritakan kisah tersebut dengan penuh penghayatan dan sangat atraktif, sehingga membawa penonton terhanyut dalam cerita.

 

Hanem Elhuseini Ahmad Mohamed Saleh mengatakan Indonesia sangat kaya akan budaya. Jarang negara di dunia yang mempunyai kekayaan budaya seperti Indonesia. “Saya bangga karena bisa belajar bahasa Indonesia. Saya jadi kenal budaya Indonesia yang luar biasa. Bahasa Indonesia memang harus dikenalkan ke orang asing agar mereka mengenal  Indonesia dan kekayaan budayanya yang luar biasa", ucapnya  seraya menyampaikan terima kasih kepada guru BIPA di Puskin yang selama ini membimbingnya.

 

Sementara itu, Fatimah Jamal Abdel Dayem dalam pidatonya mengangkat tema tentang “Hubungan Indonesia-Mesir". Menurutnya hubungan Indonesia Mesir sangat erat dan  KBRI Cairo telah melakukan berbagai kegiatan untuk mempererat hubungan diplomatik antar kedua negara. Diantaranya dengan mengadakan kegiatan kebudayaan bersama antara KBRI dan pemerintah Mesir yang disebut dengan “Hari Indonesia-Mesir".

 

Menurutnya, dalam dunia pendidikan, Al-Azhar memberikan beasiswa ke para pelajar Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa Mesir, seperti Program Beasiswa Darmasiswa dan Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Mesir sangat dekat. Hubungan keduanya harus terus dipupuk agar lebih erat di masa yang akan datang.

 

Karem Elmahdi peserta terbaik satu dalam lomba berkomedi tunggal bertutur memberi apresiasi terhadap program BIPA di Puskin Cairo. Menurutnya Puskin Cairo memiliki peran penting dalam memperkenalkan kebudayaan dan Bahasa Indonesia kepada warga Mesir. Setiap lomba selalu ada yang menjadi juara.

 

 

 

Secara terpisah Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo merasa bangga dengan capaian dan prestasi yang dicapai siswa BIPA Mesir. “Atas nama KBRI Cairo saya merasa bangga dengan prestasi yang dicapai siswa BIPA Mesir. Bagi yang belum beruntung menjadi juara, jangan kecil hati dan tetap semangat sebab masih ada kesempatan pada tahun yang akan datang", ucap Bambang Suryadi.(marpa)​

×
Berita Terbaru Update