Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Jabar buka Lowongan Kerja di Depok

Jumat, 02 Oktober 2020 | 17:09 WIB Last Updated 2020-10-02T10:09:36Z

Gubernur tinjau fasilitas kesehatan di Depok

Depok.Internationalmedia.id.-
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil  menyatakan, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok dan Labkesda Depok saat ini membutuhkan tenaga tambahan dengan latar belakang pendidikan dan kesehatan.

 

Untuk itu, ia mengajak warga Kota Depok yang memiliki kemampuan (skill) di bidang pendidikan dan kesehatan untuk turut berjuang membantu pemerintah dalam memerangi pandemi global Covid-19 di RS atau laboratorium.

 

“Silakan kirimkan (persyaratan sesuai kriteria) ke RSUI, ke Labkesda, dan rumah sakit rujukan lainnya untuk mengisi kekurangan tenaga medis,” kata Ridwan Kamil dihari pertama berkantor di kota Depok, Jumat(2/10/2020).

 

“Saya imbau kepada warga Depok yang punya skill di bidang pendidikan dan kesehatan ini supaya bisa bekerja di akhir pekan, karena di akhir pekan ini banyak (tenaga medis) yang kelelahan sehingga pelayanannya menurun,” tambahnya.

 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar meninjau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok dan Rumah Sakit (RS) Citra Medika Depok.

 

Ini untuk memastikan fasyankes di tempat tersebut cukup untuk menangani pasien COVID-19. Selain meninjau fasyankes, Gubernur juga secara umum mengecek kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).


Dalam agenda ini, Gubernur juga mengatakan bahwa bantuan 34 bed Intensive Care Unit (ICU) dari pemerintah pusat untuk RSUI Depok sudah terpasang. Hal itu bisa meningkatkan kapasitas ICU di Kota Depok.

 

Adapun saat meninjau fasilitas kesehatan, Gubernur berujar bahwa dirinya masih menemukan kendala arus kas (cash flow) rumah sakit terkait tagihan kepada BPJS. Melalui Peraturan Gubernur, Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya akan bantu mempercepat pembayaran sehingga rumah sakit bisa terus memberikan pelayanan maksimal.

 

“Sehingga nantinya jangan sampai ada kasus pasien COVID-19 dikorbankan, tagihan lama sehingga akhirnya rumah sakitnya collaps karena cash flow keuangannya belum bisa pulih dengan dinamika proses administrasi," ujar Gubernur.(Mar)

×
Berita Terbaru Update