Notification

×

Iklan

Iklan

Sisa Hidup 5 hari Lagi, Pria Jomblo Prancis Siarkan Langsung Detik-detik Kematian

Minggu, 06 September 2020 | 18:06 WIB Last Updated 2020-09-06T11:06:31Z
Alain Cocq (52) menyiarkan hari-hari terakhirnya lewat livestreaming Facebook sebelum diperkirakan akan meninggal dunia 4 sampai 5 hari ke depan. (foto: AFP)

Jakarta.Internationalmedia,id.- Seorang pria  jomblo, warga Prancis yang menderita penyakit dengan vonis tidak dapat disembuhkan, bertekad menayangkan langsung detik-detik kematiannya di media sosial.

Ia melakukannya setelah Presiden Emmanuel Macron menolak permintaan suntik mati atau eutanasia yang dilayangkannya. Warga bernama Alain Cocq ini pun menyatakan menolak semua perawatan termasuk makan dan minum.

Dikutip dari DailyMail, Minggu (6 September 2020), Alain dinyatakan dokter mengalami kondisi langka di mana dinding arterinya saling menempel.

Laporan media setempat, Alain mengaku hanya memiliki waktu kurang dari satu minggu untuk bertahan hidup. Tak terima permohonannnya untuk “mati secara privat” ditolak, ia pun bakal menyiarkan kematiannya via Facebook mulai akhir pekan ini.

Alain melayangkan permohonan langsung pada Macron  untuk diizinkan mendapat suntikan mati yang manurutnya cara meninggalkan dunia dengan damai. Tapi sang presiden menegaskan eutanasia tidak dapat diizinkan berdasarkan hukum Prancis.

"Karena saya tidak kebal hukum, saya tidak dapat memenuhi permintaan Anda untuk melanggarnya," demikian balasan kata Macron dalam surat resminya kepada Alain yang kini berusia 59 tahun.

Surat resmi Macron membuat Alain sakit hati hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadikan kematiannya sebagai “even publik” dengan menyiarkannya secara langsung via Facebook Live.

Dia berharap perjuangannya untuk eutanasi akan diingat dalam jangka panjang sebagai langkah maju dalam mengubah hukum. Alain  mulai menghentikan semua aktivitas makan, minum dan pengobatan sejak akhir pekan ini.

Macron sendiri dalam suratnya menyampaikan dukungan pribadi dan respek mendalam atas posisi Alain. Sementara itu pejabat Elysee kepada AFP mengatakan Macron mengapresiasi komitmen Alain terkait hak-hak penyandang cacat.

Hingga saat ini eutanasia masih menjadi perdebatan di Prancis. Polarisasi salah satunya terjadi pada kasus Vincent Lambert yang dibiarkan dalam keadaan vegetatif setelah kecelakaan lalu lintas pada 2008.

Vincent meninggal pada Juli tahun lalu setelah dokter mencabut alat bantu hidup, menyusul perjuangan hukum yang panjang. Kasus ini membelah opini warga Prancis bahkan pihak keluarga Vincent.(*)


×
Berita Terbaru Update