Notification

×

Iklan

Iklan

Doktor China Beberkan Covid-19 Buatan Tangan Manusia di Lab Wuhan

Minggu, 13 September 2020 | 17:03 WIB Last Updated 2020-09-13T10:03:21Z
Daily Mail

Jakarta.Internationalmedia.id.- Seorang pakar virus yang sbelumnya mengklaim pemerintah China menutupi wabah virus corona membeberkan virus baru corona yang kini dikenal dengan Covid-19 tidak muncul dari alam. Melainkan hasil tangan manusia dari Laboratorium Wuhan.

Meninggalkan suami dan anak yang harus dilindungi demi kebenaran, kini ia bertekad memaparkan bukti ilmiah yang akan menunjukkan bahwa virus mematikan Covid-19 benar-benar buatan manusia.

Doktor Li-Meng Yan, pakar dengan spesialisasi virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong menegaskan, pemerintah Beijing mengetahui keberadaan virus corona jauh sebelum laporan pertamanya muncul di media.

Dikutip dari DailyMail, Minggu (13 September 2020) Yan yang melarikan diri dari Hong Kong karena takut hidupnya dalam bahaya mengungkap semua dalam tayangan Loose Women, Inggris dari lokasi rahasia.

Ia juga mengungkapkan China telah menghapus semua informasi darinya  hingga tak lagi tercatat dalam  basis data pemerintah. Yan mengklaim laporan resmi yang menyebut Covid-19 berasal dari pasar basah di Wuhan hanya kamuflase.

Tak lagi memiliki siapa-siapa di sampingnya setelah suami dan keluarganya menolak pergi dengannya demi keselamatan, Yan fokus pada misi tunggalnya menerbitkan laporan yang akan menjadi bukti bahwa Covid-19 merupakan virus buatan manusia.

“Pertama, pasar daging Wuhan hanya dijadikan tameng. Virus corona jenis baru ini tidak muncul dari alam,” ujarnya. Ditanya dari mana virus berasal, ilmuwan muda ini menjawab, “Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.”

Yan menyebut urutan genom virus yang menyerang organ pernapasan ini seperti sidik jari manusia.

Dan berdasarkan ini Anda dapat melakukan identifikasi. Aku  akan menggunakan bukti ini untuk menunjukkan virus ini berasal dari laboratorium di China dan mengapa mereka membuatnya.”


Menurutnya siapa pun bahkan yang tidak memiliki pengetahuan biologi akan dapat memahami dan memverifikasi autentisitas laporan ilmiahnya. “Sangat penting untuk memahami bahwa kita tidak dapat mengatasinya, virus itu akan mengancam jiwa semua orang.”

Yan mengklaim sebelum melarikan diri, informasi ilmiah yang datang darinya dihapus dari database pemerintah. Rekan-rekannya pun 'diberitahu’ untuk menyebarkan rumor miring tentang dia.

“Mereka menghapus semua informasi dariku dan menyebarkan rumor bahwa aku pembohong dan tidak tahu apa-apa. Mereka akan mengendalikan keluarga dan teman-temanku sebelum aku dinyatakan tak ada lagi,” paparnya.

Yan bekerja di universitas bergengsi Hong Kong yang merupakan salah satu pusat penelitian penyakit menular terkemuka di dunia dan bagian penting jaringan epidemiologi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Daily Mail

Yan mengatakan dirinya termasuk ilmuwan pertama yang mempelajari virus corona yang kemudian dikenal dengan Covid-19. Semua bermula pada akhir Desember 2019 saat dia diminta atasannya di universitas untuk menyelidiki kasus aneh mirip SARS di Cina daratan.

Melalui kontak medis dan ilmiah, Yan menemukan upaya menutup-nutupi dalam skala luar  biasa. Tapi saat itu bukti tentang penularan antarmanusia darinya, termasuk klaim bahwa Beijing dengan sengaja mendistorsi detail asal-usul virus diabaikan.

Ketika jumlah korban tewas meningkat, Yan merasa memiliki kewajiban moral dan ilmiah untuk mengungkap kebenaran yang diketahuinya. Meski untuk itu ia kini harus bersembunyi di AS dan khawatir hidupnya dalam bahaya.

“Aku dokter medis dengan gelar Ph.D. Aku bekerja dengan sekelompok ahli top  dunia dan karena dua gelarku dari China daratan, aku ditugaskan untuk melakukan penyelidikan rahasia tentang pneumonia baru di Wuhan.”

Selama penyelidikan, Yan  melaporkan semua yang ditemukannya pada atasan. Tapi tidak ada tanggapan karena semua khawatir dengan konsekuensinya.

Yan pun diam hingga sebuah  YouTuber China terkenal di AS menyebut China  mengetahui asal muasal  Covid dan transmisi antarmanusia sudah terjadi. Yan pun memutuskan untuk tidak lagi diam.

“Sejak awal, aku sudah berniat menyebarkan pesan ini pada  dunia dan faktanya sangat menakutkan. Sebagai seorang dokter aku akan menyesal jika sampai tidak mengatakan yang sebenarnya pada dunia,” tegasnya.

Yan mengaku tak pernah membayangkan penyelidikan rahasianya berakhir menjadi misi global.

“Kupikir supervisorku akan melakukan hal yang benar atas nama pemerintah. Tapi ternyata tidak ada yang menanggapi. Orang-orang takut pada pemerintah tapi ini sangat mendesak dan ada banyak manusia yang terancam. Kesehatan global dalam bahaya.”

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China membantah wabah dimulai dari laboratorium dengan mengatakan tidak ada bukti virus corona jenis baru atau Covid-19 dibuat di laboratorium.

Seorang juru bicara kepada ITV mengatakan, “Faktanya  tidak ada penundaan informasi atau upaya menutup-nutupi apa pun dari pemerintah China. Beijing melaporkan data virus dan menyampaikan informasi secepat mungkin pada komunitas internasional.”

Ditegaskan bahwa begitu kasus diidentifikasi di Kota Wuhan, China segera melakukan tindakan cepat untuk melakukan penyelidikan guna menghentikan penyebaran virus yang hingga kini masih mencengkeram banyak negara(*)

×
Berita Terbaru Update