Jakarta - Di tengah wabah virus corona, Taiwan juga menghadapi ancaman flu babi H1N1. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan melaporkan, sudah ada 56 orang meninggal dunia akibat flu babi dalam tiga bulan terakhir.
Menurut Central News Agency, 13 orang yang tewas akibat flu babi berusia antara 47 dan 97 tahun.
Dikutip dari South China Morning Post, media lokal melaporkan ada 13 orang meninggal akibat flu babi dalam seminggu terakhir.
Sedangkan tidak ada laporan kematian yang disebabkan virus corona di Taiwan dalam seminggu terakhir, walaupun saat ini di Taiwan sudah ada pasien yang positif terinfeksi virus corona.
Sedangkan tidak ada laporan kematian yang disebabkan virus corona di Taiwan dalam seminggu terakhir, walaupun saat ini di Taiwan sudah ada pasien yang positif terinfeksi virus corona.
Seorang wanita berusia 80 tahun menderita demam pada Desember 2019 lalu, dan akhirnya meninggal karena pneumonia dan kegagalan pernapasan di rumah sakit.
Menurut salah satu dokter CDC (Center of Disease Control and Prevention), Lin Yung-Ching mengatakan bahwa wanita itu telah menerima vaksin flu sebelum tertular. Ia juga mengatakan bahwa sisa pasien yang meninggal karena komplikasi pneumonia dan masalah pernapasan yang terkena flu, belum menerima vaksin.
Pejabat CDC mengatakan virus H1N1 telah menjadi tipe virus dominan di Taiwan selama tiga bulan terakhir.
"Selama musim ini, ada 771 kasus influenza dengan komplikasi parah sejak 1 Oktober 2019, termasuk 56 kematian," kata seorang juru bicara CDC.