Notification

×

Iklan

Iklan

Selamatkan Danau Toba, Kekeringan dan Deforestasi Mengancam Jutaan Kehidupan

Senin, 03 November 2025 | 09:45 WIB Last Updated 2025-11-03T02:45:57Z
Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang,

Samosir.Internationalmedia.id.-Danau Toba, ikon wisata dan sumber air vital di Sumatera Utara, tengah menghadapi krisis ekologis serius. Muka air turun ±30 cm sejak Mei 2025, beberapa mata air mengering, dan kabut asap akibat kebakaran hutan menurunkan kualitas udara di sekitarnya.

Menurut Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, penggiat lingkungan dan Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia yang tinggal di kawasan Samosir dalam keterangannya siang ini di Samosir menyatakan, penyebab utama bukan hanya El Niño, tetapi juga deforestasi masif dan pembakaran lahan. 

“Hutan dibabat, tanah kehilangan kemampuan menahan air, dan sistem hidrologi terganggu. Jika tren ini berlanjut, Danau Toba bisa kehilangan fungsi ekologisnya dalam satu dekade,” tegasnya.

Krisis ini berdampak langsung pada pertanian lokal, cadangan air, dan kesehatan masyarakat. Ahli lingkungan menekankan perlunya tindakan cepat: moratorium penebangan hutan, rehabilitasi lahan kritis, pengawasan pembakaran lahan, serta keterlibatan masyarakat adat dalam konservasi.

“Danau Toba bukan hanya pemandangan indah; ia adalah sumber kehidupan. Menyelamatkannya berarti menyelamatkan air, pangan, energi, dan masa depan jutaan orang,” pungkas Dr. Wilmar.(Ung)

×
Berita Terbaru Update