 |
| Abraham Rudy Hartono, Dewan Penyantun PSMTI, saat menerima apresiasi Gelar Kehormatan |
Mojokerto.Internationalmedia.-Wihara Tantular Sugatha Wilwatikta Buddayana Center Mojokerto, Minggu 3 Agustus 2025, menyelenggarakan Peringatan Hari Suci Asada Puja Tahun 2025, bertajuk “Menghidupkan Kembali Warisan Para Guru Dharma di Mojokerto”.
Dalam acara ini, juga dilakukan pemberian Apresiasi berupa Gelar Kehormatan kepada para donator pembangunan Wihara Tantular Sugatha Wilwatikta Buddayana Center Mojokerto, yang dedikasikan sebagai pusat pengembangan Agama Buddha di Mojokerto.
Dewan Penyantun PSMTI(Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), Abraham Rudy sebagai perwakilan Donatur menerima Gelar Kehormatan tersebut. Demikian juga, Plt Ketua Perwanti PSMTI Pusat Helga Tjam Abraham menerima penghargaan sebagai pendukung acara sekaligus turut bersumbangsih dalam Pembangunan.
 | ||
| Bersama pendukung acara Peringatan Hari Suci Asada |
Diikuti lebih dari 200 umat dari berbagai daerah, acara diawali dengan Puja Bakti bersama, dipimpin oleh para pinandita dan biksu dengan melakukan pembacaan doa. Kemudian dilanjutkan dengan Puja Bakti dan Dhammadesana atau ceramah keagamaan.
Kepala Wihara Buddhayana Center Mojokerto, Bhante Yanasila Thera, mengatakan, peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebaktian dan kebijaksanaan dalam diri umat dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberi dukungan pada peringatan hari raya Asadha 2025, juga berpartisipasi sebagai donatur dalam Pembangunan Wihara.
Pembimas Buddha pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Ketut Panji Budiawan, SH, Sag ,MM memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pembangunan pusat kebudayaan Buddhis di Mojokerto ini. Dimana Pembangunan ini memiliki nilai strategis membangkitkan Kembali ajaran Buddhis di Mojokerto.
Kepala Wihara Buddhayana Center Mojokerto, Bhante Yanasila Thera, menambahkan bahwa acara ini memang difokuskan untuk pemberian apresiasi dan kehormatan untuk para donator yang telah bersumbangsih untuk Pembangunan pusat kebudayaan Buddhis. (**)
