![]() |
Wamen Irene Umar, Bersama Soegianto Nagaria.dan Duta Besar Prancis Fabien Penone saat berbincang |
Jakarta,Internationalmedia.id.- Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi karya 3 desainer muda dari Prancis yang ditampilkan dalam Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025.
Menurut Wamen Ekraf Irene, kiprah desainer muda dari Prancis itu bisa menginspirasi para desainer lokal.
JF3 menjadi ekosistem yang menggabungkan dan menampilkan keindahan sebagai fashion decider sehingga koleksi busana dari Prancis bisa dikenal lebih luas.
Fashion show ini merupakan sumber inspirasi bagi desainer lokal untuk membawa fesyen Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Kita juga harus melihat ekosistem fesyen di Indonesia itu sudah siap dan bisa mendapat pengakuan global, ucap Wamen di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Minggu,( 27/07) .
Acara fashion show berkonsep La Nouvelle Ecriture itu dinilai Wamen Ekraf Irene penting bagi para talenta lokal terutama pada subsektor fesyen.
“JF3 merupakan salah satu manifestasi yang bukan cuma planning behind the scene. Sebab Indonesia tak hanya punya culture and designer, tetapi juga memiliki material and craftmanship yang harus kita preserve,” ucap Wamen Ekraf Irene.
“Dengan kedatangan desainer-desainer dari Prancis, maka kita tak boleh malu menuju ke level global. Berarti, fesyen Indonesia tak sekadar dilestarikan saja, tapi bisa diorbitkan ke seluruh dunia,” imbuh Wamen Ekraf Irene yang didampingi Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Fesyen Romi Astuti pun menyampaikan JF3 sebagai momentum penting untuk mengingat persahabatan atau hubungan diplomatik antar Indonesia dan Prancis yang punya kedekatan dalam hal-hal di industri kreatif.
Sementara itu, Chairman JF3 Soegianto Nagaria menjelaskan komitmen JF3 yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan industri mode tanah air. Ia juga menyoroti kolaborasi Indonesia-Prancis yang membawa nuansa segar dengan panggung fesyen yang tak sekadar memukau, tapi menuju industri mode Indonesia yang lebih terjangkau.
Hari ini, kita merayakan tidak hanya kreativitas dan mode, tetapi juga persahabatan abadi antara Indonesia-Prancis. JF3 tetap berkomitmen untuk menjadi lebih dari sekadar panggung fesyen, tetapi ada hasrat untuk dialog antar budaya dan antar generasi untuk menjaga tradisi serta inovasi.
Mari kita nikmati malam ini dan teruslah menciptakan masa depan bagi industri fesyen yang menyatukan semua, ucap Soegianto Nagaria.
Selaras dengan pernyataan tersebut, Duta Besar Prancis Fabien Penone mengatakan semangat kolaborasi ini sebagai bentuk tindak lanjut kemitraan ekonomi setelah sebelumnya beberapa agenda kenegaraan sudah berjalan seperti kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei 2025 dan delegasi Indonesia yang berpartisipasi dalam Bastille Day atau La Fete Nationale pada Juli 2025 di Prancis.
Dengan mempelajari karya-karya desainer Prancis, desainer Indonesia dapat mengembangkan gaya desain yang lebih unik dan berkelas, serta memperkaya khazanah mode Indonesia. (RBS)