Notification

×

Iklan

Iklan

Kemendag Jalin Kerja Sama dengan GAHC, Perkuat Potensi Ekspor Produk Halal ke Australia

Jumat, 27 Juni 2025 | 17:22 WIB Last Updated 2025-06-27T10:22:57Z
Mendag Budi Santoso saat menyaksikan penanda tanganan MoU

Jakarta.Internationalmedia.id.-Kementerian Perdagangan RI menjalin kerja sama dengan Global Australian Halal Certification (GAHC) untuk memperkuat penetrasi produk halal Indonesia ke pasar Australia.

Penandatanganan perjanjian kerja sama, dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan Presiden Direktur GAHC Asroni, disaksikan Menteri Perdagangan Budi Santoso, di Auditorium Kementrian Perdagangan, Jakarta,Kamis(26/6).

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, produk halal dapat menyasar pasar yang lebih luas karena tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim. Hal itu karena produk halal telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

“Produk bersertifikat halal tidak hanya menarik bagi warga muslim, namun juga bagi warga nonmuslim. Produk halal menawarkan kebersihan, keamanan, dan manfaat bagi kesehatan. Penggunaan produk halal telah berkembang menjadi gaya hidup,” ujar Mendag Busan.

Menurut Mendag Busan, penandatanganan ini merupakan awal sinergi kedua pihak untuk merancang dan melaksanakan inisiatif pengembangan ekspor produk halal Indonesia ke Australia. Berbagai Upaya sinergi pun harus terus dijalankan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan permintaan produk halal ke Negeri Kanguru tersebut.

Australia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan menempati peringkat ke-12 sebagai tujuan ekspor Indonesia. Pada periode Januari–April 2025, total perdagangan kedua negara mencapaimUSD 4,1 miliar. Pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 15,39 miliar.
Sementara itu, permintaan dunia untuk produk halal mencapai USD 1,3 triliun pada 2024. Nilainya mmeningkat signifikan dalam lima tahun terakhir (2020—2024) dengan tren sebesar 8,31 persen. Di sisi lain, Indonesia yang merupakan negara berpopulasi muslim terbesar di dunia menempati peringkat ke- 9 sebagai eksportir produk halal global. 

Nilai ekspor produk halal Indonesia ke dunia mencapai USD 49,3 miliar pada 2024. Dalam lima tahun terakhir (2020—2024), ekspor produk halal Indonesia terus tumbuh dengan tren sebesar 5,18 persen. Ekspor produk halal Indonesia ke dunia pada 2024 didominasi empat kategori produk, yakni makanan sebesar USD 41,95 miliar, modest fashion USD 8,28 miliar, farmasi USD 0,73 miliar, dan kosmetika USD 0,43 miliar.

Tiga Langkah Strategis

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengungkapkan, perjanjian kerja sama Kemendag dengan GAHC mencakup tiga langkah strategis. 

Pertama, penerbitan 1.000 sertifikat halal bagi UMKM Indonesia yang berorientasi ekspor ke Australia. Kedua, penunjukan GAHC sebagai importir sekaligus agen promosi dan distribusi produk halal Indonesia di pasar Australia. Dan Ketiga, penyampaian informasi terkait standar, regulasi, sertifikasi, hingga tren dan selera pasar halal Australia kepada pelaku UMKM nasional.

Perjanjian berlaku selama dua tahun dan akan dievaluasi secara berkala untuk kemungkinan keberlanjutan di masa mendatang. “Perjanjian kerja sama ini kami harap dapat menjadi landasan bagi Kemendag dan GAHC dalam mendukung program UMKM ekspor ke pasar Australia,” tandas Puntodewi.

Sementara itu, Presiden Direktur GAHC Asroni mengungkapkan, produk halal Indonesia, khususnya dari UMKM, memiliki daya saing yang tinggi, nilai tambah yang kuat, dan potensi pasar yang besar di Tengah tantangan akses pasar yang konkret dan berkelanjutan.

“Kami percaya UMKM Indonesia bisa menjadi duta halal Indonesia di pasar dunia. GAHC siap memberikan bantuan sertifikasi halal gratis bagi sekitar 1.000 UMKM, membantu kurasi produk sesuai standar Australia, serta mempromosikan produk halal Indonesia di Australia,” imbuh Asroni.

Penandatangannan kerja sama dirangkai dengan penyerahan simbolis sertifikat halal kepada UMKM binaan Kemendag. Sertifikat diberikan kepada CV Ikapeksi Agro Industri dengan produk kecap merek Oishii, CV Kontainer Nusantara dengan produk gula semut, serta PT Mawaddah Rezeki dengan produk madu hutan.(RBS)

×
Berita Terbaru Update