 |
| Wisnu Wardhana, (kiri) saat prosesi peluncuran bersama Dirjen Hubla dan Direktur Perkapalan dan Kelautan |
Jakarta, Internationalmedia.id.- Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP), unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan(Kemenhub), resmi meluncurkan nama baru untuk klinik utamanya
Nama baru ini, merupakan tonggak dalam upaya memperkuat identitas layanan dan sekaligus mendukung profesionalisme pelayanan kesehatan Pekerja Maritim Indonesia,
“Klinik yang sebelumnya dikenal sebagai Klinik Utama BKKP, kini bertransformasi menjadi Klinik Utama Sentra Maritim Medika (SMM). Nama baru ini telah resmi diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Pelaut Sedunia, 25 Juni 2025,” ungkap Kepala BKKP, Wisnu Wardana seperti keterangan tertulis diterima, Jumat (27/6/2025).
Menurutnya, penamaan Klinik Utama Sentra Maritim Medika bukan sekadar perubahan nama, tetapi mencerminkan komitmen kuat untuk menjadikan klinik ini sebagai pusat layanan kesehatan kerja yang unggul dan siap menjawab tantangan dunia pelayaran global.
Wisnu juga memaparkan bahwa Transformasi ini tidak hanya sekadar pergantian nama, melainkan mencerminkan tonggak penting dalam pengembangan layanan BKKP yang kini mengedepankan branding modern, digitalisasi layanan, serta pendekatan pelayanan kesehatan terintegrasi untuk mendukung keselamatan dan produktivitas pelaut Indonesia.
“Tidak hanya untuk pelaut, Klinik SMM juga terbuka bagi masyarakat umum, menjadikannya sebagai pusat layanan kesehatan kerja yang inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Dikatakan, ditengah meningkatnya tantangan kesehatan bagi pelaut dalam era pelayaran global, BKKP juga terus mendorong inovasi dan penguatan layanan, meliputi peningkatan mutu layanan berbasis standar internasional, pengembangan digitalisasi dan integrasi data medis dan penguatan jejaring RSKU sebagai mitra operasional dan teknis.
“Dengan identitas baru sebagai Klinik Utama Sentra Maritim Medika (SMM), kami optimistis dapat menghadirkan pusat rujukan nasional dalam layanan kesehatan kerja pelaut dan tenaga kerja sektor maritim yang adaptif, inklusif, dan modern,” ujar Wisnu.
Layanan Unggulan
Lebih lanjut Wisnu mengungkapkan, Klinik SMM menyediakan berbagai layanan unggulan, antara lain: Pemeriksaan kesehatan pelaut sesuai standar nasional dan IMO, One Day Service Medical Check-Up, Medical Check-Up onsite (layanan mobile), Advance Colour Test, Layanan vaksinasi domestik dan internasional.
Fasilitas laboratorium dan radiologi modern, Pemeriksaan narkoba dan sistem rekam medis elektronik, Konsultasi dengan dokter umum dan spesialis,
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja pelabuhan dan pekerja maritim, Layanan Terapi Hiperbarik (Hyperbaric Oxygen Therapy) untuk penanganan kondisi dekompresi, luka sulit sembuh, keracunan karbon monoksida, serta peningkatan fungsi sel secara menyeluruh.
“Layanan terapi hiperbarik menjadi salah satu fasilitas unggulan dan esensial, khususnya bagi pelaut, penyelam, dan pekerja di lingkungan tekanan tinggi. Klinik SMM hadir sebagai pionir dalam penyediaan layanan ini,” tukas Wisnu.
Wisnu juga menjelaskan, bahwa sebagai lembaga pembina teknis, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan bersama BKKP mengoordinasikan sebanyak 110 Rumah Sakit/Klinik Utama (RSKU) yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai penyedia layanan kesehatan pelaut. RSKU inilah yang menjadi mitra strategis BKKP dalam mendukung layanan kesehatan pelaut secara nasional.
Adapun BKKP yang berkantor pusat di Jl. Gn. Sahari No.65, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta ini, memiliki sebaran RSKU di Indonesia sebagai berikut : DKI Jakarta dan Banten: 29 RSKU, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY: 26 RSKU, Sumatera (termasuk NAD, Riau, Sumbar, Jambi, dll): 17 RSKU, Bali, NTB, NTT, Maluku: 17 RSKU, Kalimantan: 12 RSKU, Sulawesi: 6 RSKU, Papua: 4 RSKU. (RBS)
