![]() |
Rafael Situmorang.SH,MH |
Bandung.Internationalmedia.id.- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Rafael Situmorang.SH,MH meminta agar program Makan Bergizi Gratis(MBG), dikelola atau ditangani secara profesional.
Tidak ada lagi makanan basi atau anak-anak yang keracunan dan tidak ada lagi keterlambatan pembayaran kepada penyedia jasa makanan.
Isu-isu ini mengancam keberhasilan program yang seharusnya menjadi bagian dari prioritas nasional untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Sampai saat ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia masih menjadi polemik yang semakin mempersulit pelaksanaannya.
Dalam suatu perbincangan di Bandung, Rafael Situmorang, putra batak kelahiran Padang Sumatera Barat ini lebih jauh menjelaskan, MBG merupakan inisiatif besar yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak Indonesia. Namun, masalah-masalah yang muncul belakangan ini membuat jalannya program dikhwatirkan terhambat, dan menuntut perhatian serius dari pemerintah pusat untuk segera melakukan tindakan.
Dikatakan, bahwa masalah ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan evaluasi serta perbaikan agar program MBG dapat berjalan dengan optimal.
“Saya rasa pemerintah pusat, khususnya Presiden, harus segera melakukan evaluasi yang mendalam. Keterlambatan pembayaran dan insiden keracunan ini sudah cukup mengganggu, dan kami khawatir kejadian serupa bisa terjadi lagi di tempat lain,” ujar Rafael.
Pengawasan dan Perbaikan
Lebih lanjut, Rafael menegaskan pentingnya memastikan bahwa program MBG yang memiliki tujuan mulia ini tidak berakhir dengan kegagalan.
Menurutnya, persiapan yang matang dan pengawasan yang ketat harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan program agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak Indonesia.
“Program ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kami menginginkan agar hasilnya sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai,”. Ia juga mendorong pemerintah untuk lebih proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap implementasi program.(Ter)