Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Toba Sebut, Gondang *Naposo Bulung” Bukan Lagi Ajang Mencari Jodoh

Minggu, 27 Agustus 2023 | 13:13 WIB Last Updated 2023-08-27T06:13:22Z
Tortor "Marhusip" (membisikkan) cintanya kepada sang wanita naposo(muda). Diterimakah atau tidak ?/Foto: Rikardo

Toba.Internationalmedia.id.- Kegiatan budaya oleh anak muda hingga kini masih sering dijalankan di Kabupaten Toba. Salah satunya adalah Pesta Gondang Naposo. 

Gondang Naposo adalah pesta budaya manortor Batak (menari) yang kerap dilaksanakan oleh anak muda dalam suatu desa yang juga melibatkan anak muda dari desa tetangga.

Budaya ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar pemuda dan juga menjadi ajang untuk mencari jodoh. 

Namun saat ini, Pesta Gondang Naposo tampaknya hanya untuk mempererat silaturahmi pemuda-pemudi dan tidak lagi menjadi ajang mencari jodoh. 

Sabtu (28/08/2023) lalu, anak anak muda di Desa Naga Timbul Timur, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba juga menggelar kegiatan budaya Gondang Naposo yang juga dihadiri oleh Bupati Toba Poltak Sitorus, Sekretaris Daerah Augus Sitorus dan sejumlah jajaran perangkat daerah.

Pada kesempatan itu, Poltak Sitorus menjelaskan bahwa pada jaman dulu, Pesta Gondang Naposo utamanya bertujuan untuk mencari jodoh, dimana para kaum perempuan akan manortor dan kemudian kaum laki-laki datang menghampiri. 

Dua sejoli itu kemudian akan manortor bersama sambil berbisik-bisik atau dalam bahasa Batak disebut "Marhusip". Pada kesempatan itulah si laki-laki akan mengutarakan isi hati dan cintanya kepada perempuan.

Jika perempuan setuju maka dia akan mengangguk-anggukkan kepalanya, sebaliknya jika tidak setuju dia akan menggelengkan kepalanya. 

Saat perempuan menganggukkan kepala sebagai pertanda dia menerima cinta dari si laki-laki, selanjutnya si laki-laki akan mengambil setangkai beringin dan menaruh beringin itu di kepala siperempuan.

Jika perempuan itu menerima setangkai beringin, artinya si perempuan bersedia menjadi istri si laki-laki dan pesta pernikahan akan dilakukan sesegera mungkin. 

"Begitulah dulu tujuan Gondang Naposo ini. Jika di televisi ada take me out sebagai ajang menjadi jodoh, maka orang Batak telah menjalankan itu dari dulu," ujar Poltak Sitorus kepada para pemuda yang mengikuti Pesta Gondang Naposo. 

Selain menjelaskan soal latar belakang Gondang Naposo, Poltak Sitorus juga berpesan kepada anak muda agar menjadi orang yang perduli, santun, bijaksana dan disiplin. 

"Jadilah orang yang perduli kepada dirimu sendiri, perduli kepada orang tua dan sesama. Kalian juga harus menjadi anak yang santun. Tau berterima kasih, orang batak kuat sopan-santunya," kata Poltak Sitorus. 

"Harus pandai dan bijaksana. Tidak boleh tawuran, orang pandai dan bijaksana tidak boleh tawuran. Jadilah orang yang taat hukum, disiplin," ujarnya. 

Untuk mewujudkan empat pesan itu, Poltak Sitorus menyatakan bahwa anak anak muda atau muda-mudi harus terus memperbaiki diri. "Ada banyak yang harus kalian perbaiki dalam diri kalian. Perbaiki pengetahuan mu, perbaiki iman mu, perbaiki sikap mu. Jadi terus perbaiki, perbaiki terus sampai seterusnya,"pesannya. 

Pada kesempatan itu, Bupati Toba bersama jajaran juga memberikan bantuan kepada anak-anak muda sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam terhadap kegiatan tersebut. 

"Terimakasih untuk kepala desa dan terimakasih kepada kalian semua karena masih melestarikan budaya kita hingga kini," Poltak Sitorus mengakhiri.(MC/Ung)

×
Berita Terbaru Update