Notification

×

Iklan

Iklan

Diserahkan, Senjata Api Mitraliur M/45 Buatan Swedia Ditemukan di Cileunyi

Selasa, 04 April 2023 | 16:32 WIB Last Updated 2023-04-04T09:32:55Z
Senpi Mitraliur M/45 peninggalan DI/TII yang ditemukan di Cileunyi diserahkan ke Danrem Tarumanagara 062/TN Kolonel (Inf) Asep Sukarna.

Kab.Bandung.Internationalmedia.id.- Senjata api (senpi) jenis pistol mitraliur M/45 buatan Swedia peninggalan saat pemberontakan DI/TII yang ditemukan di Kampung Babakan Cikeruh RT02/14, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung diserahkan ke Danrem Tarumanagara 062/TN Kolonel (Inf) Asep Sukarna.

Senpi ditemukan Nuryana (37) warga Dusun Bojongeureun, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kubupaten Sumedang. Senpi ini diketahui peninggalan ayah Nuryana bernama Darja'i yang merupakan mantan pejuang saat menumpas pemberontakan DI/TII.

Awal penyerahan senpi ini setelah Nuryana lapor ke Koramil Jatinangor. Diketahui dalam sebuah piagam, Darja'i, ayah Nuryana tercatat sebagai anggota TNI dari Divisi IV Siliwangi dengan pangkat terakhir Sersan dan bertugas di Kodim Kota Bandung.

Proses penyerahan senpi dilakukan di rumah kontrakan di Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Senin (3/4/2023) sore di tempat senpi ditemukan. Di rumah kontrakan ini pula Darja'i tinggal dan mengembuskan napas terakhirnya.


Penyerahan senpi dihadiri Dandim 0610 Sumedang Letkol (Inf) Hendrix Fahlevi Rangkuti, Danramil 1005 Jatinangor Kapten (Arh) Ateng Jaelani, beberapa anggota TNI, dan keluarga almarhum Darja'i.

Nuryana mengaku senpi peninggalan almarhum ayahnya tersebut ditemukan berawal saat dirinya tengah mencari sebuah dokumen untuk mengurus pensiunan ayahnya.

"Ketika sedang mengurus surat-surat pensiunan, ada yang kurang terkait dokumennya," tutur Nuryana kepada wartawan di lokasi.

Nuryana teringat wasiat ayahnya, jika terdapat kesusahan, maka bongkarlah sebuah lemari yang ada di dalam kamar ayahnya. Selain itu, ia diperintahkan untuk segera melapor kepada kantor Koramil terdekat.

"Lemari ayah saya itu dari sejak saya kecil tidak boleh dibongkar. Namun karena teringat pesan ayah saya, jadi lemari itu saya bongkar dan saya saat itu langsung menghubungi anggota karena di dalam lemari ternyata didapati senpi," terangnya.

Nuryana pun mengaku terus terang tidak tahu secara mendalam terkait sosok ayahnya yang sudah meninggalkannya sejak ia masih kecil.

"Jujur, saya baru tahu bahwa ayah saya pejuang setelah melihat beberapa piagam penghargaan dan piagam-piagam itulah yang menjelaskan siapa sosok ayah saya setelah diterangkan oleh anggota TNI," ucapnya.

Dartini (40), kakak perempuan Nuryana, mengatakan, ayahnya ini memiliki 10 anak dan ia merupakan anak keempat. "Ayah saya itu anaknya ada 10 orang, 2 orang dari istri pertamanya dan 8 orang dari istri keduanya. Saya yang nomor empat dari istri kedua," tuturnya.

Dikatakan Dartini, ayahnya meninggal setahun yang lalu dan di akhir masa hidupnya tinggal bersama adiknya yang bernama Nuryana di rumah kontrakan di Desa Cimekar, Kecamatan Cileumyi yang kini ditempati.

"Dulu, ayah saya berpesan kepada anak-anaknya jangan dulu membuka lemari sebelum ayah saya meninggal. Buka lemari itu jika ayah saya sudah meninggal agar mendapatkan hak dan bisa buat mengurus ayah saya," terangnya.

Sementara itu Danrem 062 Tarumanagara/TN, Kolonel Inf Asep Sukarna mengatakan, senpi yang diserahkan merupakan bukti bahwa almarhum Darja'i adalah pejuang.

Hal itu kata Asep, lantaran senpi tersebut hadiah bagi almarhum Darja'i yang telah turut serta dalam menumpas pemberontakan DI/TII.

"Senpi ini sebagai bukti bahwa almarhum mendapatkan senjata ini hasil dari perjuangan sendiri saat bergerilya melawan DI/TII sehingga almarhum dihadiahi senjata ini disertai sertifikat yang ditandatangani pada tahun 1949 dan menjelaskam jika senpi ini adalah miliknya almarhum,"terang Asep.

Menurut Asep, penyerahan senpi in, sebagai bukti bahwa TNI manunggal bersama rakyat. "Penyerahan senpi ini sebagai bukti bahwa rakyat selalu dengan TNI. Buktinya, saat masyarakat melaporkan dan menyerahkan senpi peninggalan kepada TNI,"ucapnya.

Dikatakan Asep, senpi yang diserahkan merupakan jenis pistol mitraliur M/45 buatan Swedia beserta 42 butir peluru dan dua buah magazine.

"Semua senpi dan perlengkapan lainnya selanjutnya akan diamankan untuk kemudian dilaporkan kepada pimpinan atasan kami di Kodam lalu selanjutnya akan dilaporkan kepada satuan Angkatan Darat," katanya.

Selain meninggalkan senjata, almarhum Darja'i juga meninggalkan seragam kebesarannya dengan lencana yang menjelaskan bahwa almarhum sebagai anggota RPKAD (Kopassus) dan juga anggota intelijen. Asep berkomitmen akan mengurus segala hak-hak bagi almarhum sebagai pejuang TNI AD.

"Kami pun akan segera mengurus yang menjadi hak bagi almarhum," ucapnya.

Asep mengimbau masyarakat yang tidak berhak memegang senpi peninggalan agar segera melaporkan kepada pihak berwenang. "Siapa tahu di masyarakat masih ada yang megang senpi (peninggalan) silakan laporkan ke kita sehingga dapat kita tertibkan dan amankan. Jadi otomatis tidak ada proses hukumnya," tutupnya.(mar)

×
Berita Terbaru Update