Notification

×

Iklan

Iklan

21 Ribu Lebih Pensiunan Pos akan Gelar Aksi “Doa Bersama” Secara Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 13 Maret 2023 | 21:03 WIB Last Updated 2023-03-13T14:18:04Z


Bandung.Internationalmedia.id. Sebanyak 21.754 Pensiunan Pos Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pensiunan Pos Seluruh Indonesia akan menggelar aksi “ Doa Bersama,” secara serentak di Kantor Regional dan Kantor Pos seluruh Indonesia, Selasa(14/3/2023).

Selain di Kantor Regional, para pensiunan ini juga akan melakukan aksi “Doa Bersama” di Kantor BUMN di Jakarta, dan di Kantor Pusat Pos Indonesia Jl Cilaki Bandung. Di Kantor BUMN akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pensiunan Pos Indonesia, Dr. Sugiyanto, S.H., M.H.

Dari beberapa keterangan dari Pensiunan Pos Indonesia di Bandung, Senin(13/3/2023) malam menyatakan, persiapan untuk aksi “Doa Bersama” sudah rampung tinggal menunggu hari H nya besok, sekitar pukul 09.30 Wib.

Dikatakan, aksi Doa Bersama ini akan dilakukan secara tertib dan tidak akan menggangu operasional PT Pos Indonesia terutama kantor-kantor pos pada jam kerja di seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui dalam keterangan tertulis Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pensiunan Pos Indonesia, Dr. Sugiyanto, S.H., M.H, yang diterima Jumat(10/3/2023) menyatakan, hal ini dilakukan merupakan aksi keprihatinan di antaranya atas rendahnya uang pensiunan yang diterima setiap bulan jauh di bawah UMR sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup.

Oleh karena itu para pensiunan ini mendoakan Direksipos bersama jajarannya dan Menteri BUMN semoga Beliau-beliau selalu dalam keadaan sehat wal afiat, bahagia bersama keluarga dan dalam lindungan Allah SWT/Tuhan YME sehingga terketuk hati untuk memberikan permintaan Para Pensiunan Pos.

Selain itu, pemberian uang ketupat pada lebaran/Idul Fitri sudah 3 (tiga) kali lebaran uang ketupat dihentikan oleh Direksi PT Pos Indonesia (Persero).

Kemudian, peningkatan Tunjangan Pangan (TP) berupa beras yang sejak tahun 2005 dihargai sejumlah uang dengan harga Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) per kilogram sampai dengan sekarang harga beras sudah naik lebih dari 100% namun demikian Direksi PT Pos Indonesia (Persero) belum pernah melakukan peninjauan tentang kenaikan harga beras tersebut.

Pensiunan Pos terakhir menerima uang ketupat sebesar Rp 750 ribu pada idul fitri tahun 1439 H/2019 M dan sejak Idul fitri 1440 H/2020 Direksipos tiba-tiba menghentikan uang ketupat sehingga sudah 3 (tiga) tahun ini Para Pensiunan Pos tidak menerima uang ketupat. 

Padahal, uang ketupat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Para Pensiunan Pos karena dapat menerima utuh tanpa potongan pinjaman dan juga dapat membanggakan diri kepada anak-anak untuk membeli baju atau roti sendiri pada saat lebaran tanpa membebani anak-anak karena dalam kehidupan sehari-hari sudah dibantu oleh anak-anak atau saudara.

Permintaan Tunjangan Pangan (TP) ini juga sangat berat dirasakan oleh Para Pensiunan Pos karena sejak tahun 2005 tunjangan pangan berupa beras yang dinilai dengan harga beras sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) per kilogram setiap bulan, oleh karena itu kami meminta kenaikan tunjangan pangan agar kami dapat makan dengan beras yang lebih layak, tutur Sugiyanto.

Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mantan Direktur Digital Business dari Telkom ini ketika diminta tanggapannya atas rencana aksi Doa Bersama ini, Ia mempersilahkan menghubungi Corporate Secretary PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta. Silakan hub P. Tata, SVP corsec ya, pinta Dirut.

Ketika dihubungi Tata Sugiarta pun berjanji akan memberikan tanggapan Corporate besok harinya Sabtu, namun hingga Senin malam ini masih belum ada.(Ter)
×
Berita Terbaru Update