 |
| Buruh Vs Ojol |
Purwakarta.Internationalmedia.id.– Keributan besar terjadi di kawasan depan Kantor Pemda Purwakarta dan sekitarnya pada Senin (22/12) ketika massa aksi buruh bersitegang dengan pengemudi ojek online (ojol). Insiden bermula dari kesulitan akses jalan akibat penutupan oleh aksi buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektor Khusus (UMSK) tahun 2026.
Menurut keterangan korban, seorang pengemudi ojol yang sedang mengantarkan pesanan makanan ke ASPOL mencoba menembus kerumunan di depan Hokben Purwakarta. Meskipun sudah meminta jalan sambil klalson, dia malah mendapat makian kasar dari sebagian massa. Saat tetap berusaha melintas, korban digerubungi dan dipukul dari belakang. Motor miliknya rusak, plat nomor terlepas, dan korban mengalami nyeri di seluruh tubuh meskipun tidak mengalami luka serius. Saat ini, korban tengah membuat laporan resmi di Polres Purwakarta.
Aksi buruh yang diikuti ribuan orang dari berbagai kawasan industri Purwakarta diluncurkan setelah rapat Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) terjebak kebuntuan. Buruh menuntut indeks alfa sebesar 0,9 untuk penentuan UMK/UMSK 2026, namun pemerintah hanya menetapkan 0,6. Sebagai bentuk tekanan, massa memblokir sejumlah ruas jalan utama, termasuk perempatan Sadang hingga depan Kantor Pemda.
Dampak dari aksi dan bentrokan tersebut cukup membuat transportasi umum dan ojol terganggu, distribusi makanan dan barang terhambat, serta muncul keributan antara buruh dan masyarakat umum. Polisi telah turun tangan untuk mengamankan situasi dan mencegah bentrokan yang lebih luas.
Masyarakat mengharapkan perlunya pengamanan ketat dalam setiap aksi massa agar tidak menimbulkan banyak korban.(Ir)
