Notification

×

Iklan

Iklan

Walikota Bandung Minta, Panitia Pemungutan Suara Kompeten, Pemilu Berkualitas

Senin, 09 Januari 2023 | 15:21 WIB Last Updated 2023-01-09T08:21:36Z
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau pelaksanaan seleksi Computer Assisted Test (CAT) PPS (Panitia Pemungutan Suara) di SMP 2 Bandung, Senin 9 Januari 2023


Bandung.Internationalmedia.id.-Kualitas Pemilihan Umum (Pemilu) sangat tergantung dengan kualitas sumber daya manusia pelaksananya. Oleh karenanya, penyelenggara pemilu harus memiliki kompetensi yang mumpuni.

Harapan itu juga yang dilontarkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau pelaksanaan seleksi Computer Assisted Test (CAT) PPS (Panitia Pemungutan Suara) di SMP 2 Bandung, Senin 9 Januari 2023. Di sana, Yana didampingi oleh Ketua KPU Kota Bandung, Suharti. 

"Tentunya harus berkompeten. Makanya hari ini dilakukan proses rekrutmen untuk mengetahui kompetensi apa yang mereka miliki," tuturnya.

Selain kondusif, Yana berharap, angka partisipasi pada pesta demokrasi tahun 2024 mendatang mencapai 90 persen.

"Selain kondusif, mudah-mudahan tingkat partisipasi juga tinggi. Karena legitimasi itu salah satunya partisipasi yang tinggi. Kita harap bisa di atas 90 persen (tingkat partisipasi)," tuturnya. 

Perlu diketahui, proses rekrutmen PPS telah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Ada sebanyak 2024 pendaftar. Dari jumlah tersebut sebanyak 1022 pendaftar lolos proses administrasi. Sedangkan jumlah PPS yang dibutuhkan yaitu sebanyak 453 orang.

Di tempat yang sama, Ketua KPU Kota Bandung, Suharti menerangkan, tes CAT berisi 75 soal dengan waktu 90 menit. 

"Soal ini hanya 75 soal, waktunya 90 menit. Namun bobot soal beda, ada yang nilainya 3, 2 dan 1 (poin). Sehingga maksimal nilai itu 150 kalau peserta bisa menyelesaikan soal. Karena pendaftar banyak, seleksi ini sangat ketat dan hasil CAT ini terpublikasikan," bebernya. 

Suharti mengungkapkan, latar belakang peserta sangat beragam. Mulai dari pensiunan, generasi milenial, hingga "fresh graduate". 

"Harapannya para peserta yang terpilih bisa menggunakan aplikasi yang nantinya diterapkan. Intinya tidak gaptek (gagap teknologi) dan paham IT," beber Suharti.(rel)
×
Berita Terbaru Update