Notification

×

Iklan

Iklan

Kurangi Kemacetan, Ayo Naik Bus Trans Metro Pasundan

Senin, 27 Desember 2021 | 16:41 WIB Last Updated 2021-12-27T09:41:46Z
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri Acara Peresmian 'Teman Bus' melalui skema Buy The Service (BTS) pada Trans Metro Pasundan Tahun 2021 (Foto: Aldien Shubhi/Biro Adpim Jabar)

Bandung.Internationalmedia.id.-Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, hadiri Acara Peresmian 'Teman Bus' melalui skema Buy The Service (BTS) pada Trans Metro Pasundan Tahun 2021 untuk Kawasan Cekungan Bandung/Bandung Raya, di Halaman Monumen Perjuangan Bandung, Senin (27/12/2021).

Teman Bus merupakan implementasi program BTS dari Kementerian Perhubungan (Kemamhub) Republik Indonesia (RI) untuk pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi telematika dan berbasis non- tunai.

Aplikasi Teman Bus sendiri dapat diunduh di Play store, dan AppStore. Sehingga dalam genggaman gadget, warga sekitar cekungan Bandung dapat saling terhubung menggunakan transportasi umum berupa bus.

Hari ini saya merasa bahagia, syukur alhamdulilah, salah satu permasalahan di Bandung Raya yaitu tentang kemacetan, ada satu solusi dengan dilahirkannya Trans Metro Pasundan.

Program dari Pemerintah Pusat (Kemenhub) ini dikhususkan untuk warga Jabar, dengan harapan lahirnya bus ini bisa mengurangi kemacetan, polusi udara, dan mengurangi beban hidup masyarakat karena biaya mudah dan murah, kata Wagub Jabar, Uu Ruzhanul.

Uu-- sapaan Uu Ruzhanul-- pun mengajak masyarakat Jawa Barat di kawasan cekungan Bandung untuk memanfaatkan program ini. Menurutnya harus sudah mulai tumbuh kesadaran akan pentingnya transportasi masal.

Sebab polusi juga merupakan salah satu permasalahan global yang berdampak pada alam dan kehidupan. Sementara kemacetan tentu menjadi permasalahan perkotaan yang juga membawa dampak tak baik bagi kehidupan masyarakat.

Adapun Teman Bus, pada Bus Trans Metro Pasundan di Cekungan Bandung, saat ini disediakan untuk lima koridor. Di antaranya Koridor 1: Leuwipanjang - Soreang, Koridor 2: Kota Baru Parahyangan (Padalarang)- Alunalun Kota Bandung, Koridor 3: Baleendah - BEC, Koridor 4: Leuwipanjang - Dago, Koridor 5: Dipatiukur - Jatinangor (via Tol). Adapun armada bus beroperasi dari pukul 05.00 - 22.00 WIB.

"Masyarakat harus memanfaatkan bus ini, jangan karena punya motor mobil, bensin ada, sedikit -sedikit naik motor mobil pribadi, mohon ada kesadaran gunakan transportasi masal untuk kemaslahatan dan kemanfaatan bersama," katanya.

Bus Trans Metro Pasundan 

Kedepan, Uu mengusulkan kepada Kemenhub RI, khususnya Ditjen Perhubungan Darat, agar mengadakan program Teman Bus ini di kawasan algomerasi lainnya di Jabar. Misalnya Ciayumajakuning, Bogor Raya, ataupun wilayah lainnya.

Selain itu, Ia pun mendukung apabila disediakan pula armada bus listrik. Sehingga lebih ramah lingkungan.

"Saya berharap Program ini bukan hanya di Bandung raya tapi juga aglomerasi lain, misalnya kawasan Cirebon, Karawang Bogor, Depok daerah tersebut pun bisa dirasakan kemacetan dan lainnya," sebut Dia.

Apalagi sambung Dia, transportasi merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan. Mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, semuanya tentu berkaitan erat dengan transportasi.

"Makanya setiap pemerintah, selalu berbicara transportasi, salah satu keinginan masyarakat bagaimana mengatasi kemacetan, masalah transportasi dan kemacetan hal sangat penting dalam setiap proses pembangunan," tuturnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi, menuturkan bahwa sebuah kota yang modern, visioner, dan semakin maju indikatornya adalah angkutan umum masalnya semakin baik.

"Kemudian masyarakatnya dari kelompok menengah atas dan bawah menggunakan itu semua, kenapa demikian? Karena pada prinsipnya angkutan masal perkotaan ini salah satu solusi untuk mereduksi kemacetan yang ada di kota, berikutnya komitmen kita untuk memperbaiki ekosistem lingkungan yang semakin lama polusi udaranya semakin berat," katanya.

Karena menurutnya seiring perkembangan ekonomi, daya beli masyarakat pun meningkat, potensi membeli kendaraan tinggi sekali. Sehingga kendaraan pribadi memenuhi volume jalan dan menyebabkan kemacetan.

Budi pun, mendoring Pemerintah Daerah Provinsi dan Kota/ Kabupaten di wilayah Cekungan Bandung, atau Bandung Raya untuk dapat mendorong minat masyarakat agar memanfaatkan fasilitas ini.(Ter)

×
Berita Terbaru Update