Notification

×

Iklan

Iklan

Firman Hidayat Bilang Potensi Pariwisata di Indonesia Sangat Besar

Selasa, 21 Desember 2021 | 21:12 WIB Last Updated 2021-12-21T14:12:23Z
Gubernur Jawa Barat dan Staf Khusus Kementerian Maritim dan Investasi saat membuka Forum Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi se-Indonesia WJ-TRIP, di Hotel Trans Luxury Bandung, Selasa (21/12/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)

Bandung.Internationalmedia.id.-Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan. Namun sayang potensi itu banyak yang kurang dipahami daerah.

Hal itu dikatakan Staf Khusus Kementerian Maritim dan Investasi Firman Hidayat dalam diskusi di West Java Tourism Trade and Investment Parnership(Kemitraan Perdagangan dan Investasi Pariwisata Jawa Barat)-(WJ-TRIP), di Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (21/12/2021).

"Potensi Indonesia sangat besar di mana setiap daerah di Indonesia memiliki potensi dan ciri khas yang berbeda-beda salah satunya adalah provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat penting di Indonesia karena memiliki andil menyumbangkan sekitar 13 persen dari total ekonomi Indonesia," ujar Firman. 

Selain wilayah yang luas dan memiliki ragam potensi pengembangan, Jabar juga memiliki potensi penduduk yang besar yakni 17 persen dari total nasional. Demikian pula keberadaan industri terbanyak ada di Jabar.

Ia juga menginformasikan potensi kerja sama dan investasi di Kalimantan Utara senilai 132 miliar dolar AS, di mana akan dibangun berbagai macam industri seperti petrochemical industry, hingga solar panel.
 
"Berbagi informasi ekonomi akan semakin kuat ketika kerja sama antar provinsi satu dengan yang lain juga semakin kuat. Sementara  pemerintah pusat akan memastikan regulasi dan insentifnya," ujar dia.

Deputi di Kementerian Investasi/BKPM Heriyatno menambahkan persebaran investasi asing dan dalam negeri kini semakin berimbang.  Demikian pula lokasi investasi tidak hanya berada di Jawa.

Selain itu perlu keterlibatan pihak swasta dalam mencapai target investasi tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp900 triliun. "Pemerintah menyiapkan investasi sekitar 5 persen, BUMN 5 persen sisanya swasta 90 persen," jelasnya.

Ia juga memyebutkan Jabar masih tetap mendominasi investasi. Selama Januari hingga September, investasi dalam negeri di Jabar mencapai Rp45,3 triliun (13,8 persen nasional). Sementara investasi modal asing mencapai 4,2 miliar dolar AS (18,7 persen).

WJ- TRIP dihadiri perwakilan dari 34 provinsi di mana Jabar menjadi tuan rumah. Perwakilan 33 provinsi lainnya hadir secara luring dan online. Hadir pula sejumlah pimpinan BUMN dan BUMD.

Ada lima hal yang akan berlangsung dalam WJ-TRIP. Pertama, meningkatkan promosi pariwisata perdagangan dan investasi provinsi Jawa Barat dengan 33 provinsi di Indonesia.

Kedua, mengembangkan kerja sama daerah di bidang pariwisata perdagangan dan investasi provinsi Jawa Barat dengan 33 provinsi di Indonesia.

Ketiga, mengakselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi daerah provinsi Jawa Barat melalui kolaborasi bersama 33 provinsi di Indonesia 

Keempat, mempererat hubungan antar pemerintah daerah provinsi Jawa Barat dengan 33 pemerintah daerah provinsi di seluruh Indonesia.

Kelima, meningkatkan cakupan dan kapasitas Jawa Barat di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi dengan 33 provinsi di seluruh Indonesia.


Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso menyatakan, tahun 2022 ekonomi Jabar diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar 5,9 persen dan itu menjadi masa pemulihan ekonomi. 

“Kami ingin memberikan kontribusi positif dalam pembangunan tidak hanya di Jawa Barat, tapi kerja sama dengan 33 provinsi di Indonesia. Kerja sama diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi di Jawa Barat dan juga bisa berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional," katanya. (Ter)

×
Berita Terbaru Update