Notification

×

Iklan

Iklan

Wagub Jabar Blusukan, Tinjau Kali Cakung Penyebab Banjir di Bekasi

Jumat, 05 November 2021 | 11:03 WIB Last Updated 2021-11-05T04:03:32Z
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau Kali Cakung di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (4/11/2021). (Foto: Biro Adpim Jabar)

Bekasi.Internationalmedia.id.- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, blusukan meninjau Kali Cakung di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi. Wagub ingin memastikan penyebab banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah dan sekitarnya yang terjadi Senin (1/11/2021).

Uu mengatakan Pemda Provinsi Jabar sudah berkoordinasi  dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, Pemda Kota Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai, dan Dinas Sumber Daya Air. Beberapa langkah akan dilakukan agar air Kali Cakung tidak meluap lagi.

“Antara lain dengan menjebol tanggul di tikungan ini (sambil menunjuk). Alhamdulillah beberapa tanah yang dianggap menghalangi laju air sudah dibebaskan Pemda Kota Bekasi,” ujar Uu Ruzhanul di kawasan Kali Cakung, Kamis (4/11/2021). 

Menurutnya, bangunan di atas tanah 93 meter tersebut pada awalnya belum memiliki sertifikat sehingga pemda belum boleh   membayar. “Sekarang sertifikat sudah keluar maka akan segera dieksekusi. Kebijakan harus ada tahapannya sesuai dengan payung hukumnya,” kata Uu.  

Langkah kedua, mengeruk Kali Cakung yang akan dilakukan BBWS. “Kemudian tanggul ditinggikan sesuai rekomendasi tahun sebelumnya,” kata Uu.

Kemudian, membuat embung yang akan menampung air hujan. Lahan yang dibidik sudah ada yakni milik sebuah perusahaan. Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kota Bekasi dan BBWS akan melobi perusahaan tersebut. “Maksudnya akan membeli tanah untuk bikin embung,” imbuhnya.

Wagub mengimbau bupati/wali kota segera mengaktifkan para relawan bencana seperti Tagana memasuki musim hujan ini. Kemudian agar APBD kota/kabupaten menambah pos Biaya Tidak Terduga (BTT).  

“BTT jangan dinihilkan meskipun ada refocusing APBD karena COVID-19,” katanya 

Wagub juga mengimbau masyarakat waspada bencana karena cuasa akhir- akhir ini terbilang ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi dan angin disertai petir menjadi ancaman.

“Jadi masalah penanganan bencana  tidak hanya pemerintah saja tetapi harus ada bersama dengan masyarakat partisipasinya,” tutup Uu. (Ter)

×
Berita Terbaru Update