Notification

×

Iklan

Iklan

DPR RI Ingatkan, Vaksinasi bagi Anak Tak Perlu Tunggu Tahun Depan

Kamis, 04 November 2021 | 12:45 WIB Last Updated 2021-11-04T05:45:32Z

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris


Jakarta.Internationalmedia.id.-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunan vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun. 

Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat proses vaksinasi bagi anak.

 "Badan POM sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) bagi vaksin Sinovac untuk diberikan kepada anak 6-11 tahun. Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan harus segera mempercepat segala proses yang harus dilalui agar vaksin Covd-19 tersebut bisa secepatnya disuntikkan kepada anak-anak," ujar Charles melalui rilis yang diterima Parlementria, baru-baru ini.

Charles mengatakan proses vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini tidak perlu menunggu tahun depan. Sebab, menurut Charles, ada potensi penularan gelombang ketiga akibat meningkatnya mobilitas orang di musim libur akhir tahun.

Ada potensi penularan gelombang ketiga akibat meningkatnya mobilitas orang di musim libur akhir tahun. Jika dalam waktu kurang dari 2 bulan sebelum akhir tahun vaksinasi untuk anak 6-11 tahun sudah dimulai, berarti perlindungan bagi anak anak-anak dari ancaman gelombang ketiga di akhir tahun juga sudah berjalan, sehingga semakin memperluas cakupan warga masyarakat yang terlindungi oleh vaksinasi,tuturnya.

Mengingat, populasi anak usia 6-11 tahun cukup besar, pemerintah perlu mempersiapkan ketersediaan stok dan distribusi anak ke seluruh nusantara. “Dengan stok dan distribusi yang lancar, serta infrastruktur yang baik, vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diharapkan akan berjalan lancar," jelasnya.

Legislator F-PDI Perjuangan itu berharap, dengan tervaksinya anak, dapat mempercepat normalisasi proses belajar-mengajar dalam dunia pendidikan. 

“Kita berharap kondisi ini bisa semakin cepat menormalisasi dunia pendidikan, yang selama hampir dua tahun ini sangat terkendala oleh pandemi Covid-19," tutupnya. (lys)

×
Berita Terbaru Update