TEPAS (Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat) Vol.9 mengenai Oksigen untuk Masyarakat Jabar (OMAT), Jumat (20/8/2021)
Bandung.Internationalmedia.id.-Jumlah pasien COVID-19 yang
masih menjalankan isolasi mandiri (isoman) di Jawa Barat (Jabar) saat ini
kurang lebih 40.000 orang.
Pemda Provinsi Jabar pun intens memperkuat manajemen
perawatan pasien COVID-19.
Setelah membuat konsultasi kesehatan jarak jauh
(telemedicine) dan bantuan obat serta vitamin gratis, Pemda Provinsi Jabar kini
meluncurkan OMAT (Oksigen untuk Masyarakat Jabar).
Melalui Omat, masyarakat bisa dengan simpel dan cepat
mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk
membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar – jemput gratis ditanggung
Pemda Provinsi Jawa Barat.
Lia Nurhayati, salah seorang warga mengakui pada pekan
pertama Bulan Juli lalu, keluarganya menjalankan isoman termasuk dia sendiri.
Namun saat itu, kondisi kakaknya sangat mengkhawatirkan karena alami sesak
napas.
Di tengah kepanikan, Lia berusaha mencarikan oksigen melalui
informasi yang beredar terkait tempat pengisian ulang oksigen. Sayangnya,
tempat-tempat pengisian oksigen yang dia cari mengalami kekosongan oksigen.
Saya sampai bilang ke semua teman, saudara-saudara
barangkali ada informasi di mana saya beli oksigen saya tunggu informasinya.
Akhirnya sehari kemudian saya mendapatkan itu dari temen,
saya dapat dua tabung dan kakak saya yang awalnya hampir di bawa ke RS karena
saturasi oksigen menurun dapat terselamatkan,” ucap dia pada peluncurkan
Poskibar dan OMAT di acara TEPAS (Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat) Vol
9 secara daring, Jumat (20/8/2021).
Diakui Lia, saat itu dia sangat khawatir, takut ada terjadi
perburukan keadaan. Pasalnya, saat itu tingkat kematian warga isoman cukup
tinggi karena telat penanganan ketika alami gangguan pernapasan.
“Alhamdulillah akhirnya keluarga saya sehat kembali,”ucap
Lia.
Mendengar aspirasi warga tersebut, Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil mengatakan, di masa kedaruratan, penyelematan nyawa itu nomor
satu. Pemerintah melalui para OPD dan BUMD harus ikut turun termasuk para ASN
sebagai relawan penanganan COVID-19.
“Yang jadi data di kami mayoritas pasien bukan di RS tapi di
rumah. Kami memahami kesulitan masyarakat. Kalau kontak dokter susah, maka ada
telemedicine, ada 13 dokter stand by dan sekarang sudah 50 ribu warga yang
menggunakan fitur tersebut,”kata Ridwan Kamil.
“Susah cari obat, ada obat gratis door to door, kemudian
kita permudah kebutuhan oksigen. Ketika tabung enggak ada, isi ulang enggak
ada. ada truk isotank mengirim oksigen cair ke Jabar saya ingat betul bulan
lalu,” ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
Menurut dia, dengan fitur OMAT dapat mengatur mereka yang
membutuhkan oksigen untuk segera dikirim dengan cepat. Kemudian tabung yang
kosong dapat dipinjamkan ke Pemda Provinsi Jabar semacam diiklankan.
“Nanti, pengirimannya difasilitasi, bisa ke gudang atau
dikirim ke tempat yang membutuhkan,”ucap Ridwan Kamil.
Gubernur menegaskan, di Jabar manajemen sedernana semua
urusan COVID-19 satu pintu di Pikobar. “Inilah sebagai contoh bahwa dalam
kerumitan kita menyederhanakan manajemen,” katanya.
Penyerderhanaan menjadi penting, terlebih saat ini masih ada
sekitar 40.000 warga isoman. “Tolong RT/RW aktif memonitor, kami tidak mau
mendengar ada warga terbengkalai karena kurang atensi. Semangat untuk sembuh
harus tinggi dan dukungan pemeritah harus gesit,” ucap Kang Emil.
Ridwan Kamil mengatakan, fitur OMAT pada Pikobar dan
aplikasi Poskibar dibuat untuk membantu distribusi bantuan oksigen di Jawa
Barat agar semakin cepat tersalurkan dan tepat sasaran.
“Hal ini penting sekali di waktu terdesak seperti ini.
Aplikasi Poskibar untuk ketersediaan di rumah sakit, dan OMAT untuk masyarakat
khususnya pasien isolasi mandiri," ucapnya.
Kang Emil menjelaskan, Poskibar merupakan aplikasi berbasis
web yang dikhususkan untuk rumah sakit yang berfungsi untuk menjaga
ketersediaan oksigen pada rumah sakit serta membantu mengantisipasi kondisi
pasokan oksigen di Jawa Barat.
Sementara itu, fitur OMAT merupakan fitur tambahan pada
Pikobar guna menggalang partisipasi warga untuk meminjamkan tabung oksigen
kepada masyarakat Jawa Barat yang tengah melakukan isolasi mandiri (isoman).
Di tempat yang sama, Ketua Poskibar Mohammad Taufiq Budi
Santoso menuturkan, fitur OMAT ini nantinya akan mempertemukan masyarakat
pemilik tabung oksigen untuk meminjamkan tabung oksigen dengan pasien isoman
yang membutuhkan.
“Tentunya, hal ini sangat baik di mana wargi Jabar dapat
saling bantu di masa yang sulit seperti ini,” ucap Taufiq.
Selain peluncuran, salah satu agenda lainnya adalah
pemberian sertifikat kepada para donatur pemberi bantuan kepada Pemda Jawa
Barat yang berupa tabung oksigen, regulator oksigen dan juga oxygen
concentrator oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja
selaku Pengarah Poskibar.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemda
Provinsi Jabar terhadap para donatur dalam upaya kolaborasi untuk membantu
memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Barat.
“Penanganan Covid-19 khususnya di Jawa Barat harus dilakukan
secara kolaboratif. Saya sangat mengapresiasi kolaborasi para donatur dengan
Pemda Provinsi Jawa Barat. Semoga kita bersama-sama dapat melawan pandemic
Covid-19 ini,” kata Setiawan.
Para donatur penerima penghargaan tersebut di antaranya
yaitu Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat, Bank Indonesia, Bursa Efek
Indonesia Jawa Barat, GoTo, PT. Amerta Indah Otsuka, PT. Shell Indonesia, PT. Mitsui Indonesia, PT. Star Energy
Group, PT. SCG Siam Cement Group dan perusahaan e-commerce PT. Shopee International Indonesia.
Selain agenda pemberian sertifikat, acara ini diisi dengan
penyampaian aspirasi penerima manfaat di antaranya oleh perwakilan dari
masyarakat isoman, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sumatera Selatan, Pemda
Provinsi Jawa Tengah, RSUD Al-Ihsan sebagai perwakilan rumah sakit, dan
Pemerintah Kota Bandung. Peluncuran juga dihadiri oleh dr. Kartini Rustandi,
M.Kes Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dari Kementerian
Kesehatan sebagai salah satu pemberi bantuan ke Pemda Jawa Barat.
Sebelum peluncuran aplikasi Poskibar dan fitur OMAT, Pemda
Provinsi Jabar telah melakukan uji coba serta sosialisasi penggunaan aplikasi
kepada rumah sakit, produsen, serta distributor/agen.
Hadirnya aplikasi Poskibar dan fitur OMAT diharapkan dapat
menjadi terobosan untuk antisipasi di masa yang akan datang.(Ter)