Kroser Tim Pelatda Jabar, bersama Iwan"Bontot"Hermawan(coach, kemaja putih tengah).Berfoto dilapangan stadion atletik Pajajaran Bandung usai berdialog dengan Ketua KONI Jawa Barat (Senin,2/8-2021)
Bandung.Internationalmedia.id.-Melalui
seleksi ketat di sirkuit Cambora, Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari,
Kabupaten Sumedang, paska lebaran 2021, pelatih bersama tim pelatda serta
Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia IMI Jabar, menetapkan semua pembalap
pelatda motor Kros Jawa Barat, masuk dalam entry by name ke PB PON.
Pelatih,
Iwan “Bontot” Hermawan yang juga pemilik sekolah motor Kros Iwan MX School
menyatakan, semua kroser potensial untuk membela Jawa Barat dengan perlombaan
semaksimal mungkin.
Saya mentargetkan minimal 1 emas dari nomor
beregu, dengan sasaran motor Kros Jawa Barat mampu menempatkan posisinya di
tiga besar (top three). Tim pelatih sudah menetapkan siapa kroser yang akan
turun nanti, katanya.
Hal ini
diungkapkannya, ketika dijumpai Internasionalmedia.id, usai menghadap Ketua
KONI Jawa Barat, Senin,(2/8/202) siang. Ia didampingi Dian Ramdani Sekretaris
Umum dan Erry F Sauta Bendahara Umum IMI Jabar.
Dikatakan, upaya
menuju top three PON, jujur mewaspadai DKI. bukan artinya daerah lain tidak
mumpuni. Khususnya Kroser Jawa Barat, yang digembleng pada Iwan MX School
seperti Lutfhi Patric, Agung Andriana dan Aldi Robidin mampu menyita perhatian
tim pelatih pelatda dan terus dipoles skill maupun fisiknya bersama kroser tim
pelatda Jabar lainnya, Daris Nail Budiman dan Dwi Panca serta Dafa Saputra. Memasuki
Agustus 2021, progres menunjukan peningkatan.
"Kondisi
sekarang (Agustus) menuju 85%fisik. Sebab untuk membuktikan posisi tiga besar
atau top three di PON, skill, fisik mental jelas bagian utama. Semua atlet kondisinya meningkat.
Latihan skill (teknik) sore, pagi fisik, ditambah 2 kali gym dan renang setiap
Jum'at," tambahnya.
Latihan
tetap dipusatkan di sirkuit Cambora, namun pada Agustus 2021, pelatda motor
Kros mengagendakan latihan di Kota Bekasi, pada tanggal 5/8 dan 26/8.
Pada latihan
di Bekasi difokuskan untuk mengukur catatan waktu setelah tim pelatih
meneropong timer lawan.(PH)