Foto : Puluhan Wartawan Toba melakukan aksi solidaritas meminta Kapolri dan Kapolda
Sumut mengusut tuntas kematian Marshal Harahap, Pemred Lassernewstoday.com,
Senin (21/6/2021). |
Toba.Internationalmedia.id.-Puluhan Wartawan di
Kabupaten Toba yang tergabung dari Wartawan TV, Cetak dan Online melakukan aksi
solidaritas sebagai ungkapan rasa duka atas pembunuhan Pemimpin Redaksi media online
Lassernewstoday.com Mara Salem Harahap.
Massa bergerak dari titik kumpul, Lapo Laklak
Jl.SM.Raja Balige dengan berjalan kaki melalui rute Jl.Gereja, lalu ke Jalan
Raja Paindoan dan berhenti untuk orasi di Bundaran Balige, Senin (21/6/2021).
Diketahui Mara Salem Harahap (42) di Kabupaten
Simalungun, pada Sabtu dini hari (19/6/2021) ditemukan meninggal dunia dengan
luka bekas tembakan senjata api.
Sebagai bentuk duka, massa mengenakan dress code
baju hitam dengan mengikatkan kain merah di kepala dan lengan kiri.
Usai berorasi di Bundaran, massa lanjut bergerak ke
Jalan Mulia Raja, masuk Jalan Siliwangi Balige, hingga tembus ke jalan besar
Patuan Nagari (depan Polsek) dan kembali ke titik awal di Jalan SM Raja.
Marimbun Marpaung selaku Pimpinan Aksi mengatakan,
bahwa aksi solidaritas ini sebagai ungkapan duka mendalam atas meninggalnya
wartawan Siantar-Simalungun Marshal Harahap.
"Kami meminta Kapolri dan Kapolda Sumut untuk
menuntaskan kasus pembunuhan ini, tidak hanya pelaku, tapi sampai kepada otak
pelaku. Kami juga meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati, setimpal dengan
apa yang dilakukan," ujar Marimbun.
Senada, Hotman Siagian selaku orator mengutuk keras
aksi pembunuhan ini. Dalam orasinya, Hotman menyuarakan bahwa Wartawan juga
manusia yang juga pejuang informasi.
"Wartawan adalah pejuang keterbukaan informasi
publik, maka hentikan kekerasan terhadap wartawan," seru Hotman dengan
nada lantang.
Dia juga meminta agar seluruh pihak yang merasa
keberatan dengan pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan jurnalistik agar
menempuh jalur hukum yang berlaku di negara ini.
"Ada undang-undang yang mengatur pekerjaan
jurnalistik, jika ada yang merasa dirugikan, maka tempuhlah jalur yang tepat.
Ada Dewan Pers sebagai lembaga resmi yang mengayomi seluruh wartawan, jangan
kebiri kebebasan pers," pungkas Hotman.
Dalam kesempatan itu, diadakan juga pembacaan puisi
yang disadur dari lagunya Iwan Fals berjudul 'Lagu Buat Penyaksi' oleh Wartawan
Waspada Ramsiana Gultom.
Puisi tersebut berisi tentang matinya seorang
wartawan saat melakukan tugas jurnalistik. Puisi tersebut sekaligus sebagai
ungkapan duka atas meninggalnya seluruh Wartawan Indonesia akibat pemberitaan
dan pekerjaan jurnalistik.
Seluruh aksi berjalan dengan tertib dengan
menerapkan protokol kesehatan dan dalam pengawalan personil Polres Toba. (MC/Ung)