Rektor IPB, Dr Arif Satria
Bogor.Internationalmedia.id.-Institut Pertanian
Bogor (IPB) siap berkolaborasi dengan Pemda Provinsi Jawa Barat untuk
menyukseskan program Petani Milenial Juara.
Sangat bisa (bersinergi). Karena ini adalah program
gubernur yang sangat penting untuk atasi krisis regenerasi petani. Namun Jangan
hanya berfokus di Bandung saja, tapi juga Bogor dan daerah lain.
IPB sendiri juga sudah jalan melalui kerja sama
dengan para alumninya melalui Program SABISA Farm," ujar Rektor IPB Arif
Satria melalui sambungan telepon, Rabu (2/6/2021). SABISA adalah singkatan dari
Sarana Belajar Mahasiswa Wirausaha.
Ia bercerita sebetulnya pembentukan petani milenial
sudah bergulir di IPB sejak 2013 melalui program Sabisa Farm. Program
pembelajaran ini dibuka untuk mahasiswa semester 5 dan 7. Angkatan pertama
telah menciptakan banyak wirausahawan sarjana.
IPB telah banyak menyediakan puluhan hektare lahan
untuk petani milenial Sabisa Farm yang berlokasi di daerah Sindang Barang dan
Sukamantri, Bogor. Lahan tersebut cocok untuk ditanam sayuran, buah-buahan
hingga tanaman hias.
Lahan tersebut, menurut Rektor, dapat dimanfaatkan
bersama misalnya untuk pelatihan, magang, bahkan penelitian para peserta
program Petani Milenial Juara dari Pemda Prov Jabar.
"Pemprov Jabar bisa menggandeng IPB dan kampus
lainnya untuk program petani milenial, dari mulai pelatihan,mentoring,
pemodalan, hingga menciptakan pasar," tegasnya.
Soal kehandalan, Arif percaya Sabisa Farm dapat
mendukung secara signifikan program Petani Milenial Juara. Dari 100 mahasiswa
yang daftar setiap tahunnya, rata – rata 50 persen peserta tetap bertahan dan
sudah naik level dari petani senior yang profesional.
"Dengan mentoring para alumni, bantuan modal
alumni atau orang tua, mahasiswa berhasil menjadi petani mandiri hanya dalam
satu tahun. Selanjutnya Alumni SABISA Farm tersebut menjadi mentor calon petani
milenial tahun berikutnya," jelasnya.
Rektor memberi masukan sumber pemodalan bisa
bervariasi, dari modal perbankan hingga investor melalui pola bagi hasil. Juga
bisa melalui hibah kompetitif yang disediakan Pemda Provinsi Jabar. Jadi
menurutnya, alternatifnya modal diberikan langsung Pemda Prov Jabar melalui APBD
atau menggunakan sistem bagi hasil dengan pemodal (investor).
"(Di) Kami (Sabisa Farm), alumni membantu
memberikan modal pada mahasiswa dengan sistem bagi hasil. Mereka ternyata tidak
mau dibebani dengan cicilan dari pinjaman bank," tuturnya.(mar)