Rahyang Mandalajati Evi Silviadi, Ketua Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (MI) Jawa Barat, menyalami atlet pelatda di Gedung KNPI Kabupaten Subang. |
Bandung.Internationalmedia.id.-Gegara konflik Muaythai Jawa Barat dengan Badan Audit Internal KONI Jawa Barat, pemusatan latihan daerah(Pelatda) cabang olahraga Muaythai PON Papua yang di pusatkan di Subang, dihentikan.
Ketua Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia Jawa
Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi yang dimintai keterangannya lewat
sambungan telepon selulernya membenarkan, jika program pelatda
yang sudah berusia 2 tahun itu ditutup sejak Rabu, (9/6/2021).
Dikatakan, perlengkapan yang dianggap iventaris KONI
Jabar pengadaan anggaran 2019 oleh Badan Audit, seperti glove, skin protector,
gum shield dll yang biasa digunakan latihan atlet, sore tadi diserahkan ke KONI
Jabar oleh salah satu pelatihnya.
Saya suruh diantar ke KONI dan dikembalikan saja barang-
barang yang dianggap barang iventaris milik Koni Jawa Barat. Kemungkinan akan
berujung keranah hukum seperti yang
dikatakan Badan Audit Internal,Robinhood, kata Rahyang.
"Seharusnya Robinhod sebagai pengaudit setelah
mengetahui adanya kekurangan perlengkapan dilapangan jangan malah membuat
statement yang kurang elok”, tambahnya.
Akan tetapi dibicarakan dengan asumsi musyawarah
atau segera dibuatkan berita acaranya. Bukan malah berbicara kearah ranah
hukum. Statement itu saya nilai sangat mengganggu dan menyinggung. Bahkan Robinhod
menganggapnya saya menantang. Ya kan nggak pantas dia seperti itu, tandas
Rahyang Mandalajati.
Lantas sampai kapan pelatda Muaythai Jawa Barat yang
usianya sudah 2 digelar itu sekarang dihentikan. Apakah tidak merusak psykologi
5 atlet yang terdiri 3 putra 2 putri, dipatok 2 emas pada PON Papua. Raja,
sapaan lain dari Ketua Muaythai Indonesia MI Jabar menegaskan, pelatda akan
berjalan lagi jika persoalan audit tuntas.
"Saya ingin permasalahan tentang hasil audit
clean and clear. Kalau sudah tuntas, ya pelatda bisa dilanjutkan kembali,
tambahnya"
Sementara seorang Atlet Muaythai Jabar klas 57 kg,
Topan Novian yang dihubungi lewat sambungan telepon selulernya, membenarkan
jika kawah candradimuka tempat menggodok petarung MI Jabar di Subang itu,
dihentikan.
Betul pak kami dihentikan pelatdanya. Kemarin hari
Rabu, 9/6/2021 seluruh atlet dikumpulkan dan bicara dari hati ke hati dengan
ketua MI Jabar. Ya mau bagaimana lagi. Tapi pak saya dan atlet lainnya tetap
berlatih mandiri dirumah Pagaden Subang.
Sudah kepalang ingin bertanding ke PON dengan
pelatda sejak 2 tàhun lalu kan pak, keluh Topan Novian, yang baru dikaruniai
momongan 1 tahun itu.
Sebagai atlet, Topan Novian hanya bisa menerima
keputusan, kendati Topan ingin persoalan audit tersebut secepatnya
diselesaikan.
" Kalau atlet mah nggak ingin berlama lama
pelatda distop. Penyelesaian soal audit ya secepatnya kalau bisa nggak usah
berhari hari. Punten pak kaki tangan saya mah sudah getek hoyong main di PON
Papua, ujar Topan penyandang medali emas pada Piala Presiden Maret 2021 di
Kendari dan pemegang emas Babak Kualifikasi Muaythai di Jakarta awal tahun ini.
Pelatda Muaythai Jawa Barat imbuh Topan Novian yang
menikahi seorang perawat disalah satu rumahsakit di Subang. Topan dan sesama atlet MI Jawa Barat benar
benar sudah termotivasi dengan rencana
Pengprov MI Jabar mencanangkan try out ke Bali Juni 2021 kemudian
merencanakan try out ke Thailand Juli mendatang. (PH)