Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/4/2021). (Foto : M. Sidiq/Humas DPRD Jabar)
Tasikmalaya.Internationalmedia.id.- Komisi II DPRD
Provinsi Jawa Barat lakukan sidak harga bahan kebutuhan pokok di Pasar
Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa (20/4/2021).
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina
Ruslinawati mengungkapkan, dari hasil sidak Komisi II diketahui bahwa harga
sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Cikurubuk masih terpantau stabil.
Adapun kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok,
Lina menyebut naiknya harga masih dalam batas kewajaran.
"Sejak menjelang puasa kenaikanya diangka 10
ribuan, jadi rata dimana mana seperti itu. Disini masih wajar harga daging 110
ribu sampai 120 ribu, berbeda dengan awal kunjungan komisi dua di
sumedang, harga daging dikatakanlah tinggi di harga 145”ucap Lina.
Selain itu Lina mengungkapkan, berdasarkan informasi
dari para pedagang bahwa diperkirakan akan terjadi kenaikan harga pada
komoditas telur dan daging sapi menjelang hari raya idul fitri.
Selain akibat permintaan yang tinggi naiknya harga
tersebut juga disebabkan karena adanya fluktuasi harga.
“Pedagang menyampaikan bahwa harga ini kemungkinan
akan naik menjelang hari lebaran, pergerakan harga telur fluktuasinya dimana-mana
seperti itu, tiga hari bisa berubah-ubah"kata Lina.
Lebih lanjut Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra
Persatuan tersebut menyatakan, bahwa para pedagang Pasar Cikurubuk menyampaikan
keinginan agar Pasar Cikurubuk segera dilakukan revitalisasi.
Revitalisasi tersebut dibutuhkan, setelah mengalami
Pasar Cikurubuk terbakar beberapa tahun lalu dan kondisinya mulai terbengkalai
serta mengakibatkan penataan pasar menjadi semrawut.
"Para pedagang menyampaikan aspirasi kepada
kami soal revitalisasi pasar yang sudah bertahun-tahun tidak dibangun.
Kondisinya jadi kurang layak, dan penataan pasar pun kelihatan tidak nyaman
antara komoditas makanan, sandang pangan itu bercampur baur, jadi kelihatan
semrawut"ujar Lina.
"Harapan mereka ketika pasar ini dilakukan
revitalisasi itu masing-masing komunitas terlokalisasi dengan baik begitu,
daging, pakaian, dan bahan kelontong itu ada tempatnya
masing-masing"imbuhnya.(mar)